Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia
Draf Buku Perspektif
William Cameron Townsend
- ““Kita menyadari bahwa masih banyak sekali halangan yang perlu diatasi. Namun, kita telah merasakan kesetiaan dan kuasa Allah dan tidak takut terhadap berbagai halangan yang kita hadapi. Kita berani kembali bernyanyi dengan keyakinan penuh bahwa iman yang kuat tertawa di tengah kemustahilan dan berseru, “Itu akan dilakukan!’”1
- Tulisan ini diambil dari Who Brought the Word, 1963. Digunakan dengan izin dari Wycliffe Bible Translators, Inc., Orlando, FL.
- William Cameron Townsend mendirikan Wycliffe Bible Translators dan juga, Summer Institute of Linguistics. Bermula sebagai mahasiswa yang bertugas membagikan beberapa Alkitab berbahasa Spanyol, dia terkejut dengan keyakinan bahwa Alkitab bahasa Spanyol tidak cocok bagi suku-suku Indian di Guatemala. Dia menyelesaikan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Cakchiquel pada tahun 1931 dan melanjutkan perhatiannya ke suku-suku yang lain.
Orang lain tidak lama kemudian menyusul usahanya. Menggunakan perkembangan linguistik dan teknologi, para penerjemah Wycliffe menjelajah seluruh dunia dalam 50 tahun terakhir, mengembangkan sistem tulisan bagi bahasa-bahasa oral, menerjemahkan beberapa bagian Alkitab, memperkaya masyarakat-masyarakat suku dan juga menfasilitasi respons mereka menghadapi tekanan kelompok mayoritas. “Paman Cam” telah diakui dan dihargai oleh raja-raja dan presiden dan juga oleh “orang kecil” di dunia. Sejumlah orang Kristen yang semakin bertambah di seluruh dunia bergabung bersama dengan visinya untuk menerjemahkan Alkitab bagi orang-orang yang belum memiliki Alkitab. Paman Cam meninggal pada tahun 1982 di usia 85.
Lima puluh tahun yang lalu, ketika saya memutuskan untuk menerjemahkan Firman Allah bagi orang-orang Indian Cakchiquel, suku besar di Amerika Tengah, teman-teman mengatakan pada saya:
- Jangan bodoh. Orang-orang Indian tersebut tidak layak untuk menerima apa yang diperlukan untuk memperlajari bahasa aneh mereka dan menerjemahkan Alkitab bagi mereka. Mereka bahkan tidak bisa membaca. Biarkan orang-orang Indian itu belajar bahasa Spanyol.
Teman-teman saya menggunakan argumen yang sama empat belas tahun kemudian, bahkan setelah melihat perubahan yang dibawa Firman Allah ke suku Cakchiquels, saya bermimpi menjangkau semua suku yang lain. Ketika saya memasukan juga kelompok suku yang kecil dan primitif di daerah Amazon ke dalam rencana saya, teman-teman saya menambahkan argumen lain. Kata seorang misionaris yang sudah tua dan berpengalaman,
- Mereka akan membunuhmu. Suku-suku hutan itu sudah sekarat. Mereka saling membunuh dan juga akan membunuh orang luar dengan busur atau panah mereka. Jika mereka tidak membunuhmu, malaria akan membunuhmu, atau kanomu akan terbalik di aliran sungai dan kamu akan tanpa persediaan makan dan berada di wilayah yang jauhnya sebulan lebih dari tempat pasokan. Lupakan suku-suku yang lain, dan tetaplah dengan suku Cakchiquels.
Tetapi saya tidak bisa melupakan mereka, dan suatu hari Allah memberikan saya sebuah ayat yang menyelesaikan masalah ini bagi saya.
- Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang. Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? (Mat. 18:11-12)
Ayat tersebut membimbing saya, saya mencari “satu domba yang terhilang,” dan empat ribu pria dan wanita yang masih muda turut serta dengan usaha ini.
Kami menyebut diri kami “Wycliffe Bible Translators” untuk mengenang John Wycliffe, yang pertama kali memberikan Alkitab kepada semua orang yang berbahasa Inggris. Setengah dari anggota kami terjun dalam usaha linguistik dan penerjemahan ke antara suku-suku, membawakan Firman ke tengah mereka. Setengah lainnya merupakan anggota pendukung: guru, sekretaris, pilot, mekanik, pencetak, dokter, perawat, akuntan dan orang lain yang menjaga jalur pasokan. Peralatan kami adalah linguistik dan Firman, dijalankan dalam kasih dan semangat pelayanan kepada semua orang tanpa membedakan.
Suku-suku tersebut sedang dijangkau. Halangan geografis, yang pada awalnya begitu kuat, sekarang ini telah diatasi oleh pesawat-pesawat kami dan radio-radio gelombang pendek. Ilmu yang baru dikembangkan yaitu linguistik deskriptif mengatasi halangan bahasa yang aneh. Sihir, pembunuhan, takhayul, ketidakpedulian, ketakutan dan penyakit digantikan oleh Terang Firman, kemampuan baca tulis, obat-obatan dan hubungan dengan orang-orang terbaik di dunia luar. Orang-orang suku dulunya berada di luar kehidupan bangsanya sekarang sedang diubahkan. Apakah perubahan tersebut muncul di gunung-gunung di Meksiko bagian Selatan, hutan-hutan di Amazon atau daerah padang gurun di Australia, itu merupakan langkah luar biasa keluar dari yang lama kepada hal yang baru.
Pintu-pintu ke dalam suku-suku dengan cepat terbuka bagi jenis pendekatan kami. Cara program penerjemahan Alkitab dijalankan selama lima puluh tahun terakhir mendorong kita untuk penyelesaian tugas penginjilan. Untuk membawa Firman Allah kepada lebih dari 3.000 suku yang belum memiliki Alkitab, lebih banyak penerjemah dan anggota pendukung yang dibutuhkan. Kecepatan harus ditingkatkan. Setiap terjemahan membutuhkan waktu lima sampai 25 tahun bahkan lebih dan tidak hanya melibatkan ahli bahasa yang kita utus ke setiap suku tetapi juga satu atau lebih informan pribumi.
Secara politik, ini seperti hari bagi negara dan suku yang terabaikan. Secara rohani, ini merupakan hari mereka juga. Orang di Lukas 14:16 mengundang banyak orang ke perjamuan besar yang telah dipersiapkannya, tetapi mereka menolak. Kemudian dia mengirim utusannya ke kota-kota dan mengundang orang banyak yang ada di jalan, tetapi masih ada tempat kosong. Terakhir dia mengutus orangnya ke daerah-daerah untuk menjadi tamu. Mereka datang. Mungkin telah tiba hari yang sudah lama dinantikan, suatu kesempatan di mana para suku yang terabaikan yang tidak memiliki kesempatan akhirnya mendengar Injil.
Kita tahu bahwa semua suku tersebut harus mendengar pesan kasih Allah, karena mereka juga termasuk dalam Amanat Agung dan dalam penglihatan nubuat tentang sejumlah besar orang-orang yang telah ditebus yang dicatat dalam Wahyu 7:9,
- Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Mereka dapat berada di sana hanya jika mereka mendengar Firman dalam bahasa yang mereka bisa mengerti. Bagaimana lagi mereka bisa diselamatkan?
Kiranya Tuhan mengarahkan hati banyak orang untuk bergabung bersama kami dalam menyelesaikan tugas yang telah Tuhan berikan untuk menjangkau setiap suku.