Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia
Draf Buku Perspektif
Ekspansi Gerakan Kristen Dunia
Kita telah melihat bagaimana plot dari seluruh Alkitab terbuka dengan mantap menuju penggenapan tujuan global Allah. Namun apa yang terjadi setelah Kisah Para Rasul 28? Sebagian besar dari kita hanya memiliki gagasan kabur tentang kesusahan yang dialami orang-orang percaya mula-mula di dalam banyak katakombe ketika kota Roma terbakar di sekitar mereka. Kemudian, menurut pemahaman populer, gelapnya abad pertengahan menyelimuti gerakan Kristen dengan perang salib dan kekacauan hingga masa Reformasi. Jika ini memang apa yang terjadi, maka janji Allah untuk memberkati segala bangsa lebih merupakan tipuan ketimbang pengharapan. Setelah abad pertama, apakah Allah menjadi putus asa terhadap para pengikut-Nya selama berabad-abad dan meninggalkan niat-Nya untuk melihat Injil sampai ke ujung bumi? Apakah Allah hanya baru-baru ini saja tersadarkan akan kemungkinan cemerlang dari misi di dunia modern? Apakah Allah adalah oportunis, mencapai hal-hal yang besar ketika situasinya tepat, tetapi mengizinkan masa kegelapan yang begitu panjang terjadi tanpa tindakan sama sekali?
Pertanyaan intinya adalah ini: Apakah ada kontinuitas bagi sejarah? Banyak sejarawan mengatakan tidak. Mereka menjelaskan rangkaian peristiwa signifikan apa pun yang tampak sebagai khayalan belaka. Namun, orang-orang percaya dalam Kristus hanya perlu mengingat kembali bahwa Yesus sendiri menyiarkan kerajaan Allah dengan berkata, “Waktunya telah genap!” (Mrk. 1:15). Pernyataan itu sendiri seharusnya sudah cukup untuk menyadarkan kita akan kenyataan bahwa ada suatu tujuan yang luar biasa di sepanjang sejarah. Seluruh Alkitab berdetak dengan denyut tetap dari tujuan Allah di sepanjang masa. Kerajaan Allah telah datang dan akan datang dengan kuasa yang bahkan lebih besar. Allah segala bangsa adalah Allah segala generasi. Dia sepenuhnya dapat diikuti oleh mereka yang mengenal Dia sebagai Allah dari seluruh sejarah.
Mengapa menyelidiki berbagai arsip? Ini bukan masalah menghafal tanggal dan nama para paus dan penguasa di masa lampau. Ini masalah melacak tangan Allah ketika Dia memenuhi tujuan-Nya. Mereka yang mengikuti sejarah dari sudut pandang Allah tidaklah kecewa. Merekalah orang-orang yang dapat memilah “plot” yang menyingkapkan dari sejarah yang menarik namun kurang penting.
Di dalam pelajaran ini kita akan mengikuti bagaimana berkat Allah diperluas secara berturut-turut dari satu wilayah dan bangsa ke wilayah dan bangsa yang lain. Kita akan melihat berbagai konsekuensi drastis bagi gerakan Kristen ketika berkat dari Injil Allah tidak diperluas. Kita akan memasang catatan langsung mengenai dampak yang lebih luas dan penyebaran dari berkat umum kerajaan Allah di seluruh dunia.
momentum
Sering kali sulit untuk menyadari akselerasi kecepatan dari pekerjaan Allah dalam sejarah. Banyak orang yang hidupnya terkurung hanya dalam masa kini dan cenderung kehilangan momentum dari Allah segala zaman yang mahakuasa. Tetapi akankah Allah mengatakan kepada kita sebagian besar dari kisah-Nya dan tujuan-Nya tanpa bermaksud agar kita mengikuti Dia di sepanjang sejarah? Mereka yang mengetahui sejarah Allah dapat berpegang pada tujuan yang direncanakan Allah dengan lebih baik.
Mempelajari Pelajaran Ini Dapat Membantu Anda:
- Menceritakan “garis besar” kisah bagaimana berkat Allah telah berlanjut meluas kepada segala suku bangsa di sepanjang 4.000 tahun dalam sejarah.
- Menggambarkan perluasan Injil ke berbagai wilayah geografis yang berbeda dan berbagai wilayah budaya di Barat selama 5 periode setelah Kristus yang masing-masing periodenya berlangsung selama 400 tahun.
- Menjelaskan bagaimana Injil diperluas bahkan ketika umat Allah tidak taat terkait dengan berbagai mekanisme misi yang berbeda yang melibatkan orang yang datang atau pembawa pesan pergi, baik secara sukarela atau terpaksa.
- Mengingat kembali beberapa pemimpin misi kunci, strategi mereka dan gerakan yang dihasilkan melalui upaya mereka.
- Menggambarkan dua struktur fungsional dari Gereja di sepanjang abad dengan menggunakan istilah “modalitas” dan “sodalitas.”
- Menjelaskan berbagai tantangan dan tanggapan yang berbeda terhadap Injil ketika Injil meluas ke Asia berbeda dengan apa yang terjadi di barat ketika Injil menyebar di sana.
- Menggambarkan bukti sosiologis bahwa keberadaan misionaris yang diperpanjang dihubungkan dengan perkembangan positif yang dapat diukur dalam kualitas kehidupan.