PERSPEKTIF
.co
christian
online
Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Misi dan Uang

Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Langsung ke: navigasi, cari

Draf Buku Perspektif


Phil Parshall

Phil Parshall telah melayani sebagai seorang misionaris bersama SIM (Serving in Mission) selama 44 tahun di Bangladesh dan Filipina. Beliau adalah penulis dari 9 buku tentang I, termasuk The Cross and the Crescent: Understanding the M Heart and Mind, Bridges To I: A Christian Perspective on Folk I and M Evangelism: Contemporary Approaches to Contextualization.

Gary, seorang misionaris muda yang menonjol di negara Asia Selatan, tergerak untuk ambil bagian yang signifikan dalam memimpin tiga pria paruh baya kepada Kristus. Para petani pekerja keras dengan pendapatan rendah ini dari latar belakang M senang berkesempatan untuk menghabiskan waktu setiap minggu minum teh manis dan mendiskusikan iman baru mereka dengan Gary. Penguatan atas panggilan Gary yang indah adalah memiliki persekutuan dengan tiga orang percaya pertama di sebuah daerah dengan beberapa juta orang M.

Suatu siang mendung di bulan Januari, para pria itu tiba di rumah kecil yang disewa Gary dengan permintaan yang mendesak. Mereka mengeluhkan angin dingin yang bertiup tanpa henti masuk melewati celah retakan gubuk ilalang mereka. Meskipun Gary sengaja menerapkan gaya hidup yang sederhana, jelaslah bagi orang-orang percaya itu bahwa dua anak perempuannya nyaman terbungkus pakaian hangat. Juru bicara kelompok itu bertanya apakah Gary mau berbagi selimut dan pakaian castoff menolong anak-anak mereka melawan angin dingin yang berhembus melalui rumah mereka setiap malam. Bagaimana Anda menanggapi permintaan-permintaan yang tampaknya masuk akal? Masalah apa yang mempersulit sebuah respon? Nanti di artikel ini Anda akan menemukan jawaban Gary kepada orang-orang itu.

Daftar isi

Perspektif Alkitab

Renungkan nasihat-nasihat ini:

Lukas 6:30: “Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.”

Lukas 12:33: “Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah!”

1 Yoh 3:17: “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”

Yakobus 2:15-17, lebih khusus untuk dilema Gary: Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Ini adalah ayat-ayat Kitab suci yang berkuasa yang biasanya bertemu dengan eksposisi yang memotong makna sederhana dari teks. Saya, juga, merasa bersalah. Jika saya mengikuti nasihat-nasihat ini untuk kesimpulan harfiah mereka di Bangladesh, maka saya akan berakhir dengan berdiri telanjang di sebuah lapangan terbuka!

Satu misionaris agak kaya yang tinggal di sebuah negara miskin di Asia berusaha untuk menjadi seorang yang harfiah. Setiap pagi sekerumunan orang yang sulit diatur, berpakaian pengemis menunggu dengan tidak sabar di pintu gerbangnya untuk jatah harian mereka. Bahkan kemudian, uang yang diberikan hanya untuk membeli makanan pokok, tentu saja tidak cukup untuk membeli baju hangat bagi tubuh mereka yang menggigil. Dan kemudian, satu hari para pengemis tiba mendapati rumah dalam keadaan kosong. Misionaris itu telah keluar dan pulang kembali ke tanah airnya dimana dia tidak lagi harus menghadapi dilema hermeneutis. Sementara bagi para pengemis, reaksi emosi mereka terhadap kekurangan yang mendadak adalah lebih berupa kemarahan daripada penghargaan atas bantuan yang telah mereka terima selama beberapa tahun terakhir.

Akan ada variasi pada tema uang dan misi, seperti, siapakah orang-orang “Barat”? Apakah mereka pejabat-pejabat jangka pendek atau orang-orang yang berkomitmen di lapangan untuk bertahun-tahun? Para pekerja yang menginjili diperkenalkan dengan satu set permasalahan yang unik. Mereka mungkin dianggap sebagai orang yang kaya raya, sekaligus saluran yang sangat baik bagi pekerjaan yang menguntungkan. Kehidupan perkotaan dibandingkan dengan pedesaan akan menempatkan orang Barat dalam hubungan yang berbeda dengan sasaran audiensnya. Melayani di kalangan orang kaya mengurangi kemungkinan-kemungkinan kerepotan keuangan, sementara orang miskin memperburuk konflik yang mungkin terjadi. Uang membangun dan uang menghancurkan. Sisi positifnya, pendanaan Barat telah membantu penginjilan yang banyak sekali dan proyek-proyek sosial sepanjang sejarah. Orang miskin memiliki keuntungan fisik dan rohani dari tindakan nyata dari belas kasihan. Namun, sisi buruknya adalah luncuran membahayakan dari pihak penerima. Saya belum melihat sebuah hubungan ketergantungan seperti itu yang saya rasa baik. Selama bertahun-tahun di Bangladesh, saya adalah “bos” dari sepuluh pekerja administrasi dalam korespondensi yang luas sekolah di ibu kota, Dhaka. Saya juga terlibat dalam beberapa bantuan penjangkauan yang menolong ribuan orang miskin di negara terkepung kami. Hasil akhir dari interaksi ini dalam beberapa hal tunduk kepada saya, yakni saya dipanggil “Boro Sahib,” yang setara dengan “V.I.P” dalam bahasa Inggris.

Bagi saya ini adalah sebutan tidak nyaman yang menandakan dominasi sekaligus jarak dalam hubungan. Bagi orang Benggala, ini menjadi indikasi tentang fakta bahwa saya adalah orang yang berkuasa, yang dari saya banyak hal baik dapat diperoleh. Setelah beberapa tahun, istri saya dan saya pergi untuk tinggal di rumah kontrakan di sebuah kota kecil jauh dari Dhaka. Sejak hari pasangan ini tiba sampai mereka pergi, saya hanya disebut sebagai “Bhai” atau “saudara.” Dengan tidak ada karyawan dan tanpa perangkap kesombongan, “orang berkuasa” ini telah meninggalkan semua sisa prestise. Saya sekarang jauh lebih menyatu dengan kaum M yang saya datang untuk berinkarnasi di tengah-tengahnya. Saya telah disambut ke dalam persaudaraannya. Betapa senang rasanya!

Kemungkinan Solusi

Tidak ada cara yang saya dapat harapkan untuk mendalilkan jawaban yang pasti terhadap masalah yang sangat besar ini dalam sedikit paragraf berikut. Yang bisa saya harapkan untuk dicapai adalah membuat sedikit saran yang mungkin bisa menolong beberapa.

Masalah Gaya Hidup

Ini adalah masalah yang tidak mau pergi. Bahkan pihak luar yang paling berdedikasi mendapati hal ini sangat sulit untuk menurunkan standar hidupnya kepada sasaran audiens di dalam konteks kemiskinan. Mereka yang dengan tulus berusaha, seringkali mendapati ujian emosional dan fisik yang terlalu berat untuk ditanggung. Pada titik itu, mereka pindah ke kota besar dengan fasilitas yang ditawarkan atau kalau tidak, kembali ke negara asal mereka.Bagi beberapa orang, sebuah misi yang ditinggalkan dari masa kolonial menawarkan alternatif terasing. Pengaturan rumah yang aman dan nyaman adalah sebuah mata air di tengah padang pasir(kadang-kadang harfiah). Namun saya tidak pernah merasa nyaman dengan solusi tersebut. Kami dipanggil untuk menjadi terang dalam masyarakat. Paradoks dari hal ini dapat kadang kala terlihat dalam rumah-rumah orang asing yang-dinyalakan-generatorsementara orang lokal duduk di keremangan berkumpul bersama mengelilingi lampu minyak kecil. Bahkan jika itu secara finasial bijaksana untuk menempati rumah tersebut, saya merasa sekaranglah waktunya untuk memindahkan orang-orang kami dan pindah ke perumahan di dalam komunitas yang disasar. Telah menjadi kehormatan bagi keluarga saya untuk tidak pernah tinggal di komunitas biara Kristen selama karier misionaris kami. Siapakah sasaran audiens kita? Jika itu orang kaya, maka kecocokan gaya hidup dengan mereka cukup baik menurunkan ini sebagai sebuah masalah. Namun sebuah pelayanan kepada orang miskin memperburuk rumitnya proses identifikasi. Tampaknya bijaksana bagi saya untuk masuk ke sebuah wilayah pelayanan sebagai seseorang dengan profil serendah mungkin. Kemudian, sesuai keperluan, semakin naik. Mereka yang datang pada tingkat yang lebih tinggi jarang berpindah ke bawah. Namun kestabilan emosi dan fisik yang baik sangatlah penting. Saya mengenal misionaris-misionaris yang bersiteguh dalam kesederhanaan hanya untuk dipaksa pulang hancur dalam pikiran dan tubuhnya. Skenario seperti itu tidak menguntungkan siapa pun.

Dukungan Para Pelayan Lokal

Orang Barat seringkali berorientasi pada hasil. Mereka berpendapat bahwa begitu lebih banyak yang bisa dicapai dalam pelayanan pendirian gereja dengan menempatkan orang lokal yang dibayar. Mereka mengenal orang-orang, menguasai bahasa mereka, dapat hidup sederhana, dan setuju untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka oleh penyokong keuangan mereka. Hasil yang lebih banyak dengan lebih sedikit. Apa yang lebih baik daripada itu? Nah...beberapa hal bisa lebih baik. Ketergantungan (karena selama uang terus ada) ada di tingkat yang tertinggi. Saya bisa memberi banyak ilustrasi kemarahan warga negara yang mengutuk orang asing ketika dia menutup katup pendanaan asing. Lalu ada persepsi tentang pelayan di sebagian penduduk Kristen lokal, yaitu, sasaran audiens. Mereka meremehkan penyebar “agama asing” yang hanyalah penjaja bayaran, melakukan penawaran orang ekspat dengan uang yang banyak. Masalah-masalah ini mengecilkan hati. Dalam pengalaman misi saya sendiri, tim saya menemukan beberapa cara untuk mengatasi masalah ini.Salah satu cara progresif bagi tim kami adalah untuk meminta pinjaman dari orang percaya berlatar belakang M (M Background Believer-MBB) dari Operation Mobilization (OM). Penginjil berkualitas ini mengenal M dan dia mengenal orang-orangnya, termasuk cerita rakyat mereka. Dia dan keluarganya hidup sederhana, seperti kami orang Barat juga berusaha untuk melakukannya. Dan yang terbaik dari semuanya, kami adalah rekan dalam pelayanan. OM memberi keluarga itu dengan uang saku, sehingga menjadi sumber pendanaan yang lebih tidak langsung. Karena kompetensinya, kami tidak pernah mendengar M menyebut dirinya penunjukan “penjaja.” Dalam wilayah geografis itu tidak pernah ada seorang M yang datang kepada Kristus. Saat ini di sana ada lebih dari 660 MBB. Orang percaya nasional ini adalah busi yang membuat semuanya terjadi.Di Filipina, kami memiliki hak istimewa untuk bekerja dengan gereja-gereja yang mau terlibat dalam pendirian gereja diantara penduduk. Menyenangkan untuk melihat orang-orang Kristen Filipina terlibat, tidak hanya untuk pergi, tetapi juga untuk mendukung. Sangat menggetarkan hati untuk melihat Gereja Tionghoa-Filipina mengambil tanggung jawab keuangan untuk para penginjil non-Tionghoa.

Permasalahan Lain

Namun bagaimana dengan permintaan pinjaman yang tak henti-hentinya di negara-negara tertentu yang sangat miskin? Selama bertahun-tahun, saya menyerah kepada permohonan-permohonan itu. Sayangnya, saya kehilangan keduanya, uang dan “teman-teman.” Pada akhirnya, saya memutuskan untuk menutup bisnis pinjaman dan hanya memberi hibah. Jumlahnya ditentukan berdasarkan kebutuhan, saran dari orang lain, dan yang terakhir, tapi bukan yang terkecil, dengan berdoa. Sebanyak mungkin, saya berusaha untuk tetap sinkron dengan yang diberikan oleh komunitas sekitar...dan ditambah sedikit karena saya, bagaimanapun, adalah orang asing yang kaya!

Dan akhirnya, kembali ke Gary. Saat dia menghadapi orang-orang percaya baru itu, dia menyadari baju pemberiannya akan berakibat tiga hal: 1) membuat anak-anak mereka hangat; 2) tanda bagi orang-orang M yang sedang melihat bahwa tiga orang ini telah mengkhianati agama dan masyarakat demi keuntungan material; 3) mengaktifkan sindrom ketergantungan yang tidak hanya akan memperlambat kehidupan rohani mereka, tapi juga menghalangi, jika tidak membatasi, gerakan bagi Kristus di masa yang akan datang di wilayah itu. Semua yang di atas dikomunikasikan dengan rendah hati kepada orang-orang yang sedang berdiri di depan Gary dengan penuh harap. Mereka diyakinkan dengan kemampuan Allah yang menjawab-doa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tanpa banyak antusiasme, mereka kembali ke desa mereka yang beberapa mil jauhnya. Gary berdoa banyak selama minggu berikutnya. Ketika mereka datang lagi, mereka dengan sukacita memberitahu bagaimana Tuhan memenuhi kebutuhan mereka dan bahwa segalanya baik sekarang. Dalam dekade berikutnya ketiga pria ini menjadi fondasi untuk sebuah kelompok yang sekarang lebih dari 500 orang percaya yang dibaptis. Di wilayah itu, ketergantungan dana asing telah minim.

Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua. Akan diperlukan lebih banyak pelaksanaan pencobaan dan adaptasi dalam konteks masing-masing. Namun saya yakin bahwa ini harus menjadi pelita pembakar di depan dalam pembahasan misiologis kami. Pendekatan kami menentukan apakah kita sedang membangun fondasi di atas batu atau di atas pasir.


Draf Buku "Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia -- Manual Pembaca" Edisi Keempat, Disunting oleh Ralph D. Winter, Steven C. Hawthorne. Hak Cipta terbitan dalam bahasa Indonesia ©2010 pada Perspectives Indonesia

... kembali ke atas