Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia
Draf Buku Perspektif
Floyd McClung
- Floyd McClung adalah direktur dari All Nations, suatu pelatihan kepemimpinan internasional dan jaringan penanaman gereja. Dia melayani sebagai Direktur Internasional dari Youth With A Mission selama bertahun-tahun. Floyd sekarang memimpin suatu pelatihan dan penjangkauan komunitas di Afrika Selatan yang bekerja di antara orang-orang miskin dan belum terjangkau. Dia telah menulis empat belas buku, termasuk The Father Heart of God dan Living on the Devil’s Doorstep.
Daftar isi |
Apa itu istilah hasrat?
Istilah “hasrat” digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu dari percintaan sampai sakit rasa lapar. Saya tidak tahu apa arti istilah tersebut bagi Anda, tetapi bagi saya hasrat berarti apa pun yang dengan rela seseorang mau menderita. Faktanya, itulah arti awal dari kata tersebut. Kata ini berasal dari bahasa Latin paserre, menderita. Itu adalah apa yang Anda begitu lapar terhadapnya sehingga Anda rela menderita apa pun untuk mendapatkannya. Kata “rasul” (apostle) artinya yang diutus, suatu utusan. “Hasrat apostolik,” berarti, suatu pilihan yang disengaja dengan niat untuk hidup agar Yesus disembah oleh segala bangsa. Hasrat apostolik terkait dengan komitmen sampai mati untuk menyebarkan kemuliaan-Nya. Itu merupakan kualitas dari mereka yang berapi-api bagi Yesus, yang memimpikan agar seluruh bumi dipenuhi dengan kemuliaan Allah.
Saya tahu ketika hasrat apostolik telah mati dalam hati saya. Itu terjadi ketika saya tidak memakai waktu teduh membayangkan masa di mana Yesus akan disembah dalam bahasa-bahasa yang belum pernah terdengar dalam sorga. Saya tahu hal tersebut hilang dari hidup saya ketika saya menyanyi tentang sorga, namun hidup seolah-olah dunia adalah tempat tinggal saya. Hasrat apostolik mati dalam hati saya ketika saya lebih banyak bermimpi tentang olahraga, mainan, tempat-tempat yang ingin dikunjungi dan orang-orang yang ingin ditemui, daripada tentang segala bangsa menyembah Yesus.
Saya kehilangan hasrat itu juga ketika saya membuat banyak keputusan didasarkan pada bahaya yang dihadapi bukan apakah kemuliaan Allah yang diperoleh. Mereka yang memiliki hasrat apostolik sedang berencana untuk pergi, tetapi rela juga untuk tinggal. Anda tahu Anda memilikinya ketika Anda sangat kecewa ketika Allah tidak memanggil engkau untuk meninggalkan daerah Anda dan pergi ke antara orang-orang yang belum pernah mendengar nama-Nya. Jika Anda tidak mau menderita dan berkorban untuk sesuatu, Anda tidak berhasrat terhadap hal tersebut. Jika Anda berkata Anda akan melakukan apa pun bagi Yesus, tetapi Anda tidak menderita bagi Dia – maka Anda tidak betul-betul berhasrat bagi Dia dan tujuan-Nya di bumi.
Jika Anda tidak memilikinya, bagaimana Anda dapat memperoleh hasrat apostolik ini? Apakah hal ini seperti memesan pizza – dijamin selesai 30 menit? Apakah ada nomor yang bisa dihubungi? Atau lebih baik lagi, kirim saja kartu diskon Anda sebesar $15 atau lebih, dan kami akan membawa Anda hasrat tersebut, kiriman kilat, satu malam sampai. Jika Anda seperti saya, Anda memerlukan pertolongan untuk mencari bagaimana menumbuhkan hal yang disebut hasrat ini. Saya termotivasi membaca bagaimana rasul Paulus mendapatkannya. Dia memilihnya.
Paulus berkata dalam Roma 15 bahwa adalah ambisinya – bisa juga, hasratnya – untuk membuat Kristus dikenal. Ini dimulai dari penyataan Yesus yang dipelihara Paulus sepanjang hidupnya. Paulus tidak hanya bertemu dengan Kristus di jalan ke Damaskus, dia bertemu Yesus setiap hari. Penyataan Yesus ini, penyelidikannya akan tujuan Allah, melahirkan hasrat apostolik dalam diri Paulus. Mengenal Yesus dan membuat-Nya dikenal membakar seluruh sisa hidup Paulus. Paulus berkata “dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah” (Rom. 15:17). Jika dibandingkan, segala sesuatu dianggap sampah. Ambisi Paulus lahir dari pengertiannya bahwa Allah ingin agar Anak-Nya dimuliakan di antara segala bangsa. Keinginan Allah begitu terfokus agar “bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus” (Rom. 15:16).
Antusiasme manusia tidak dapat menopang hasrat apostolik. Ketika Allah menanamkan hasrat-Nya ke dalam Anda – keinginan kuat untuk melihat nama-Nya dimuliakan di antara segala suku bangsa – Anda harus membangung dan mengembangkan apa yang telah Allah berikan kepada Anda. Empat hal dapat membantu:
1. Pengabaian Apostolik
Terlalu banyak orang menginginkan buah dari pelayanan Paulus tanpa membayar harga yang telah Paulus bayar. Dia mati. Dia mati terhadap segala hal. Dia mati setiap hari. Dia disalibkan bersama dengan Kristus. Orang yang berkemauan keras dan berpengetahuan ini tahu bahwa dia harus mati terhadap dirinya sendiri. Dia tahu bahwa di dalam dagingnya, dia tidak dapat menghasilkan penyataan tentang Yesus; dia tidak dapat menjaga hati Kristus. Karena itu dia mati. Dia mengabaikan hidupnya. Dia mengabaikan dirinya sendiri.
Kita hidup dalam suatu dunia dengan banyak hasrat yang bersaing. Jika kita tidak mati terhadap diri sendiri dan mengisi hidup kita dengan hasrat yang membara untuk melihat semua bangsa memuji Allah, kita akan berakhir dengan hasrat yang lain. Sangat mungkin kita menipu diri sendiri dengan menganggap kita sudah memiliki hasrat alkitabiah ketika, secara realitas segala yang kita lakukan adalah membaptis nilai-nilai budaya kita dan memberinya nama Kristen. Kita telah memilih hasrat apostolik hanya ketika hati kita dipenuhi dengan keinginan Allah agar Anak-Nya disembah di antara segala bangsa.
Bisakah saya mendorong Anda, temanku, untuk memberi hidup Anda? Saya menantang Anda mendoakan doa ini: “Tuhan, kiranya Engkau menyatakan ambisiku yang egois dan kurangnya kemauan saya untuk mati terhadap diri sendiri.” Saya jamin Dia akan menjawab doa Anda – dengan cepat.
2. Fokus Apostolik
Musuh terbesar dari ambisi untuk melihat agar Yesus disembah oleh segala bangsa adalah kurangnya fokus. Anda dapat berlari menghabiskan tenaga dalam segala macam pelayanan yang baik, dan tidak membuat satu langkah pun lebih dekat kepada bangsa-bangsa. Saya tidak menentang proyek-proyek dan pelayanan-pelayanan yang ada – umat Allah melakukannya, dan saya tidak mempertanyakan ketaatan mereka kepada Allah. Tetapi Gereja memiliki panggilan apostolik, misi apostolik. Allah telah memanggil kita kepada bangsa-bangsa. Kita harus fokus atau kita tidak akan taat.
Fokus pada apa? Saya percaya bahwa Allah ingin satu umat bagi diri-Nya sendiri. Aktivitas tanpa suatu keinginan agar Allah memiliki suatu umat bagi diri-Nya sendiri hanyalah aktivitas belaka – bukan misi. Anda dapat memiliki penginjilan tanpa misi. Berbagai pelayanan jangka pendek sangatlah baik, asalkan pelayanan tersebut berfokus pada membangkitkan para pekerja untuk menanam gereja. Anda mungkin berkata, “Saya tidak terpanggil untuk menanam jemaat.” Ya, Anda dipanggil untuk itu! Selalu merupakan kehendak Allah untuk memiliki suatu umat yang menyembah Anak-Nya di segala bangsa. Anda tidak perlu khawatir membuat Allah marah jika Anda berusaha menanam gereja. Saya sangat heran mengapa orang berada di bawah delusi bahwa mereka memerlukan suatu panggilan khusus baru bisa menyelamatkan jiwa-jiwa, memuridkan mereka, dan mengumpulkan mereka bersama-sama untuk mengasihi Yesus. Apa pun pelayanan yang Anda ikuti, Anda harus mengerti satu hal: penanaman jemaat bukan untuk kita, tetapi untuk Tuhan. Kita melakukannya agar Allah mendapatkan suatu umat yang menyembah atau beribadah kepada-Nya!
3. Doa Apostolik
Seorang muda dalam sekolah Alkitab menawarkan diri untuk menolong David Wilkerson beberapa tahun lalu saat beliau sedang melayani di jalan-jalan kota New York. Wilkerson bertanya kepada pemuda itu berapa banyak waktu yang diberikannya untuk berdoa. Pelajar muda tersebut mengatakan kira-kira 20 menit satu hari. Wilkerson menjawab, “Pergilah, anak muda. Kembalilah sebulan lagi dan berdoa dua jam satu hari, setiap hari selama 30 hari. Ketika kamu sudah melakukannya, kembali kemari. Kembali, dan saya akan mempertimbangkan untuk mengutus kamu ke jalan-jalan yang penuh dengan pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan dan bahaya…. Jika saya mengutus kamu sekarang dengan berdoa hanya 20 menit satu hari, saya sedang mengutus seorang prajurit ke medan perang tanpa senjata, dan kamu pasti terbunuh.”
Anda dapat pergi ke sorga, teman ku, tanpa doa yang banyak. Anda dapat menjalani saat teduh satu menit setiap hari dan Tuhan tetap mengasihi Anda. Tetapi Anda tidak akan mendengar “baik sekali pekerjaanmu, engkau pelayan yang baik dan setia” melalui percakapan yang hanya satu menit dengan Allah. Dan Anda pasti tidak akan berhasil dengan kehidupan doa seperti itu di tempat-tempat yang sulit di mana Yesus belum dikenal atau dipuja. Ini tantangan bagi Anda: Baca segala sesuatu yang Paulus katakan mengenai doa, kemudian bertanya kepada diri Anda, “Apakah saya mau berdoa seperti itu?” Paulus berkata bahwa dia berdoa “siang dan malam … dengan cucuran air mata … tanpa berhenti … dengan penuh rasa syukur … dalam Roh … terus menerus … dengan berani … dengan dukacita yang suci … melawan kejahatan.”
4. Pengambilan Keputusan Apostolik
Jika Anda hidup tanpa sebuah visi akan kemuliaan Allah memenuhi seluruh bumi, Anda berada dalam bahaya sedang melayani mimpi akan kebesaran diri Anda sendiri, sambil menanti “hal berikut” yang Allah katakan pada Anda. Terlalu banyak orang Kristen yang terlalu banyak mendapat makanan rohani dan kurang termotivasi, yang bersembunyi di balik alasan Allah tidak berbicara kepada mereka. Mereka menanti mendengar suara atau mimpi – seraya hidup untuk mencari uang, mempersiapkan masa depan mereka, berpakaian baik dan mencari kesenangan.
Rasul Paulus dibimbing oleh hasratnya. Kisah Para Rasul 20 dan 21 bercerita tentang determinasi Paulus untuk tetap pergi ke Yerusalem meskipun penderitaan menantinya, ada peringatan dari nabi yang benar, dan ketidaksetujuan yang kuat dari teman-temannya. Mengapa Paulus pergi meskipun bertentangan dengan intuisinya – apalagi peringatan dari para nabi dan tangisan teman-teman dekatnya? Dia mendapat penyataan tentang prioritas yang lebih besar, motivasi yang lebih besar: kemuliaan Allah.
Pengambilan keputusan apostolik dimulai dengan suatu hasrat bagi kemuliaan Allah di antara segala bangsa, kemudian bertanya: “Di mana aku harus melayani Engkau?” Sebagian besar orang akan melakukan hal yang berlawanan. Mereka bertanya di mana dan kapan tanpa penyingkaapan akan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa. Tak heran mereka tidak pernah mendengar Allah berkata “Pergi!” Mereka tidak mengembangkan suatu hasrat bagi hasrat Allah. Segala macam keinginan yang lebih rendah bisa jadi menawan mereka. Mereka mungkin tidak pernah menyadarinya.
Persembahkanlah karunia, pekerjaan dan talentamu kepada Tuhan. Serahkan kepada Allah. Tetap di sana sampai Anda rindu untuk pergi bagi nama-Nya. Tetap di sana dan tetap pelihara kerinduan untuk melihat bumi dipenuhi dengan pujian bagi-Nya. Hanya seperti itulah Anda dapat mempercayai hati Anda jika Anda mendengar Allah berkata, “tinggal.” Hanya mereka yang rindu menyiarkan kemuliaan-Nya bagi bangsa-bangsa yang berhak untuk tinggal.
Jika Anda memiliki hasrat apostolik, Anda adalah salah seorang paling berbahaya di planet ini. Dunia tidak lagi memerintah hati Anda. Anda tidak lagi digoda oleh mendapatkan barang atau keuntungan tetapi mengabdikan diri demi menyebarkan dan menyatakan kemuliaan Allah ke segala bangsa. Anda hidup sebagai seorang musafir, tidak terikat dengan hal-hal yang diperhatikan dunia ini. Anda tidak takut kerugian. Anda bahkan berani percaya bahwa Anda telah diberikan hak istimewa untuk mati demi menyebarkan kemashyuran-Nya di bumi. Hasraat Bapa telah menjadi hasrat Anda. Anda menemukan kepuasan dan signifikansi Anda di dalam Dia. Anda percaya Dia selalu beserta dengan Anda, sampai akhir hidup Anda. Anda menyerahkan diri Anda sepenuhnya kepada Allah, dan hidup bagi Sang Anak Domba. Setan takut terhadap Anda, dan para malaikat bertepuk tangan senang terhadap Anda.
Mimpi terbesar Anda adalah agar nama-Nya boleh disembah dalam bahasa-bahasa yang belum pernah didengar dalam sorga sebelumnya. Upah Anda adalah melihat kesenangan sejati ketika Anda memandang Allah saat Anda duduk di kaki-Nya, yang menjadi upah-Nya yang adil atas penderitaan-Nya: ibadah dari umat tebusan-Nya.
Anda memiliki hasrat Apostolik!
- Apakah hasrat apostolik, seperti yang digambarkan McClung, merupakan jenis Kekristenan yang luar biasa? Atau apakah itu diperuntukkan bagi semua orang? Apakah Anda setuju bahwa awal dari hasrat apostolik dapat ditemukan dalam setiap ibadah orang Kristen? Bagaimana Anda ingin bertumbuh dalam doa apostolik? Dalam pilihan-pilihan apostolik?