PERSPEKTIF
.co
christian
online
Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Gereja Organik

Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Langsung ke: navigasi, cari

Draf Buku Perspektif


Neil Cole

Neil Cole adalah seorang pendeta dan pembicara. Beliau adalah pendiri dan direktur eksekutif dari Church Multiplication Associates, yang telah membantu memulai gereja-gereja di lebih dari 20 negara. Beliau menulis Cultivating a Life For God and Organic Church: Growing faith Where Life Happens.


Dari Organic Church: Growing faith Where Life Happens,2005. Digunakan dengan ijin dari John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, NJ.


Pikirkanlah tentang pertanyaan yang pernah Anda ajukan mengenai gereja Anda. Ke gereja apakah Anda pergi? Seberapa besar gereja Anda? Dimanakah gereja Anda? Musik jenis apa yang ada di gereja Anda? Denominasi apakah gereja Anda? Siapakah pendeta di gereja Anda? Saya mendapati bahwa kita sering menanyakan hal-hal yang tampaknya penting, tetapi kita biasanya tidak menanyakan apa yang paling penting. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan tentang gereja. Tetapi, apa itu gereja?

Setelah berusaha mendirikan gereja-gereja selama beberapa waktu, saya sampai pada titik dimana saya bertanya kepada Tuhan salah satu pertanyaan paling berbahaya yang pernah saya ajukan: "Baiklah Tuhan, jadi apa itu gereja sesungguhnya?" Ini adalah sebuah pertanyaan yang berbahaya karena memaksa saya untuk mengakui bahwa saya telah berusaha menumbuhkan sesuatu tanpa mengetahui apa itu.

Daftar isi

Visi Gereja Kami: Dibatasi oleh Pengalaman Kami

Untuk mendapatkan jawaban terbaik, saya bertanya kepada rekan sejawat saya dan para pemimpin dengan segala ketulusan hati, "Apa itu gereja?" Ketika saya mengajukan pertanyaan itu, bagaimanapun, menyebkan yang lain membayangkan dan menyadari bahwa mungkin mereka juga tidak sungguh-sungguh tahu apa itu gereja. Oh tentu saja, kita semua tahu pengalaman kita. Kita semua tahu tradisi kita. Kita berbicara seolah-olah kita tahu dengan jelas jawaban atas pertayaan ini. Tetapi pada kenyataannya, kita mendapati bahwa banyak dari kita yang belum mengambil waktu untuk mengajukan pertanyaan itu. Daripada mulai dengan pertanyaan tentang apa gereja itu, kita mempertanyakan bagaimana membuat gereja menjadi lebih besar atau lebih baik atau bagaimana memulai lebih banyak lagi.

Godaannya adalah untuk mendefinisikan "gereja" sesuai dengan pengalaman kita sendiri. Kita pikir kita mengetahui sesuatu karena hal yang sudah biasa. Dengan mendefinisikan "gereja" dengan cara ini, kita yakin bahwa pastilah kita benar, namun ini merupakan solusi yang murahan yang menghidupkan terus-menerus semua persoalan yang ada. Adalah lebih penting untuk melihat pada Kitab Suci dengan kejujuran dan keberanian ketika kita berusaha untuk mendefinisikan "gereja." Ketika kita mengajukan pertanyaan itu, bagaimanapun, kita harus siap untuk memperkirakan apa yang tidak terduga. Ketika saya seorang murid di seminari, saya diberi definisi gereja yang lebih merupakan penjabaran. Gereja dijelaskan sebagai perwujudan lima karakteristik berikut:

1. Sekelompok orang percaya berkumpul bersama secara rutin...
2. Yang menganggap diri sebuah gereja...
3. Yang memiliki para tua-tua ...
4. Yang secara teratur mempraktekkan peraturan baptisan dan komunion dan disiplin gereja juga ...
5. Dan yang telah memiliki kesepakatan atas keyakinan doktrinal dan tujuan penginjilan.

Ini semua merupakan sifat-sifat baik yang harus dimiliki oleh gereja manapun. Sebagian besar gereja kita, sesungguhnya, memenuhi standar ini. Tetapi pertanyaan saya masih belum terjawab, maka saya membalikkan pertanyaan dari dalam keluar dengan mengajukan pertanyaan apa yang hilang dari daftar lima karakteristik itu. Sejak saat itu, saya telah menaruh daftar dan pertanyaan yang sama di hadapan banyak kelompok. "Apa yang hilang?" Setelah beberapa saat menunggu respons, saya memberitahu mereka apa yang hilang jika mereka belum menemukannya: "Yesus yang hilang!"

Seorang dari mentor yang terhormat, seorang ahli teologia dan misionaris karier, mengatakan kepada saya bahwa Yesus diasumsikan ada di dalam definisi karena orang-orang percaya yang berkumpul. Respons saya adalah, "Mengapa Anda membuktikan bahwa para tua-tua yang sah hadir tetapi berasumsi bahwa Yesus hadir?"

Asumsi ini mengkhianati sebuah problem yang serius di gereja kita. Gereja adalah lebih tentang orang-orang dan institusi-institusi yang berkumpul di dalam nama Yesus daripada kenyataan tentang Yesus yang bangkit, hidup, dan aktif bersama umat-Nya.

Melihat Yesus

Pada waktu dunia melihat gereja kita, terutama di Barat, dunia hanya melihat apa yang telah dilakukan orang-orang atau program apa yang mereka kerjakan. Dunia tidak terkesan. Sebagai respons, kita membuat rencana dan mengatur rencana, "Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat gereja kita lebih menarik bagi orang-orang di komunitas kita?" Hal ini, sekali lagi, jawaban yang salah. Ini seolah kita sedang berusaha untuk menaikkan penilaian persetujuan Allah. Nama Allah lah yang beresiko, bukan nama kita, dan kita tidak bertanggung jawab untuk melindungi reputasi-Nya. Dia sanggup mengatasi itu, sendiri, tidak masalah.

Pertanyaan yang lebih baik adalah,"Dimanakah Yesus terlihat/tampak berkarya di tengah-tengah kita?" Dimanakah kita melihat hidup yang berubah, dan komunitas mengalami transformasi hanya karena kuasa Injil? Dimanakah kita melihat para ayah dipulihkan pada sebuah kekudusan dan tanggung jawab kehidupan? Dimanakah kita melihat para putri berdamai dengan ayah mereka? Dimanakah kita melihat para pecandu yang tidak lagi hidup di bawah ikatan kebergantungan obat? Dimanakah pengusaha kaya memberi ganti rugi atas kejahatan di masa lalu yang tidak diketahui? Ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang membawa orang-orang untuk menyadari kehadiran Yesus yang hidup, mengasihi, dan memerintah hidup umat-Nya sebagai raja mereka. Ketika orang-orang berhadapan dengan Yesus, yang hidup dan hadir sebagai Raja, mereka mencicipi Kerajaan Allah di dunia sama seperti di Surga.

Jika Yesus hilang di dalam pemahaman kita tentang gereja, Dia sepertinya akan hilang juga dalam pernyataan kita tentang gereja.

Apa itu Gereja: Yesus Diikuti

Saya telah memahami gereja sebagai ini: kehadiran Yesus di antara umat-Nya dipanggil keluar sebagai keluarga rohani untuk meneruskan misi –Nya di planet ini.

Dijamin, ini cukup luas, tetapi saya menyukai definisi yang luas tentang gereja. Kitab Suci tidak memberikan definisi yang tepat, maka saya tidak akan melakukan apa yang tidak Allah lakukan. Saya menginginkan sesuatu yang menangkap apa yang Kitab Suci katakan tentang Kerajaan Allah.

Di satu diantara dua tempat dimana Yesus menyebutkan gereja di dalam Injil, Dia mengatakan,"Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18:20). Kehadiran-Nya pastilah merupakan elemen gereja yang penting.

Bagi gereja yang telah kehilangan pandangan tentang kasih sejati, Yesus mengatakan perkataan yang keras ini:

Dia yang berjalan diantara tujuh kaki dian emas, mengatakan ini...


Ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat." (Wahyu 2:1,5)


Kepada gereja yang tidak patuh dan tidak sehat, Yesus mengancam untuk mengambil kaki dian (yang mewakili gereja) dari kehadiran Yesus. Kehadiran Yesus sangat penting bagi apa itu gereja. Kehadiran-Nya adalah kehidupan; Kehadiran-Nya adalah kematian. Dia adalah bagian paling penting bagi siapa dan apa diri kita. Dia seharusnya menjadi yang terpenting tentang kita dan aspek yang paling dikenali yang dunia lihat.

Di banyak gereja di Barat, pelayanan dilakukan bagi Yesus, tetapi bukan oleh Yesus – dan di dalamnya terletak perbedaan yang besar. Jika kita mengevaluasi gereja-gereja kita bukan berdasarkan kehadiran atau bangunannya, tetapi dengan bagaimana Yesus dikenali di tengah-tengah kita, pengaruh kita akan lebih jauh menjangkau dan strategi kita akan jauh lebih dinamis. Sayangnya, mustahil melakukan semua hal yang menjadikan lima karakteristik gereja tradisional tetapi gagal menunjukkan apapun dari seseorang atau karya Yesus kepada sesama kita. Namun jika kita memulai seluruh pemahaman kita tentang gereja dengan kehadiran Kristus di antara kita dan bekerja di tengah-tengah kita, maka kita berharap akan melihat lebih.

Gereja Organik

Kita telah menunjuk pada beberapa ideal dari gerakan pendirian gereja sebagai "gereja organik." Dengan kata organik, saya tidak mengartikannya bebas pestisida. Ini tentang gereja yang hidup dan bergetar sebagai organisme yang hidup.

Kenyataan intinya adalah bukan bagaimana para pengikutnya diatur, didisiplin, atau dibantu. Kenyataan intinya adalah Yesus Kristus yang diikuti, dikasihi, dan dipatuhi. Kristus hidup, membentuk keluarga rohani dan berkarya bersama mereka untuk menggenapi misi-Nya, merupakan kenyataan yang hidup dari gereja organik. Gereja benar-benar merupakan perwujudan Yesus yang bangkit. Tidak heran Alkitab menyebut gereja sebagai Tubuh Kristus.

Kristus Yang Pertama

Mike Frost dan Alan Hirsch telah menantang cara kita menyusun pikiran kita tentang Yesus dan gereja. Pada umumnya, kita berpikir tentang gereja sebagai sesuatu yang mengerahkan agar orang-orang akan datang kepada Yesus. Namun, Yesus membawa orang-orang di dalam misi, yang nantinya menghasilkan gereja yang berbuah. Frost dan Hisch memperlihatkan urutan yang benar atas pikiran kita dimulai dengan Kristus. Mereka mengatakan bahwa Kristologi yang benar akan memberitahu misiologi terbaik kita, yang nantinya membawa pada eklesiologi yang paling berbuah.

Kristus yang pertama. Dia pun memerintahkan kita ke dalam misi-Nya. Hasil misi kita adalah kerajaan-Nya tersebar ke bumi melalui pembangunan gereja-Nya. Saya menjadi sadar bahwa kita harus fokus pada menanam Yesus, dan membiarkan Yesus membangun gereja-Nya dan karya-Nya melalui gereja-Nya. Tugas kita adalah untuk menghubungkan orang-orang kepada Yesus sebagai Raja mereka. Kita harus memperluas pemerintahan Kristus di bumi. Hasil dari pekerjaan ini adalah gereja.

Gereja Organik Berkembang

Saya kira kita rancu antara buah dengan benih. Kita harus menanam benih Injil Kerajaan dan buah yang akan tumbuh akan diubah menghidupi hidup iman mereka bersama. Itulah tepatnya yang kita maksudkan dengan "gereja."

Buah sesungguhnya dari sebuah pohon apel bukanlah apel, tetapi pohon-pohon apel lain. Di dalam buah terdapat benih generasi pohon apel berikutnya. Kita semua membawa di dalam diri kita benih dari generasi gereja di masa mendatang. Kita harus membawa benih itu dan menanam di tanah setiap kelompok orang di bawah kekuasaan Raja kita.

Kristus di dalam kita merupakan benih dari generasi berikutnya. Perbedaan benih ini dapat tinggal di tanah kelompok orang adalah sangat penting. Jika kita meletakkan Kristus dan kerajaan-Nya dulu, kita meninggalkan agen-agen di bawah ketundukan pemerintahan Raja mereka.

Menanam Buah di Budayanya Sendiri

Misi kita adalah untuk menemukan dan mengembangkan pengikut-pengikut Kristus daripada anggota-anggota gereja. Ada perbedaan yang besar pada kedua hasilnya. Perbedaannya terlihat di dalam hidup yang diubahkan yang membawa perubahan bagi sesama dan bangsa. Hanya mengumpulkan sekelompok orang yang menganut keyakinan yang sama tidak berharga untuk Yesus dan pengorbanan yang Dia buat bagi kita.

Kita telah mendirikan organisasi religius daripada membangun kehadiran Kristus yang penuh kuasa. Seringkali, organisasi itu memiliki struktur yang sangat kebarat-baratan, dengan nilai-nilai yang tidak ditemukan pada tanah pribumi. Jika kita menanam Yesus di budaya-budaya ini dan membantu gereja-Nya muncul secara asli dari tanah, maka pertahanan diri sendiri dan perkembangan gerakan gereja akan terjadi, tidak tergantung dari Barat dan tidak lepas dari budaya di tempatnya bertumbuh. Gereja-gereja tidak selalu menghasilkan buah yang seharusnya mereka hasilkan tanpa tertantang, maka penting untuk "mengelola" mereka dengan memperlengkapi mereka untuk melihat hidup Kristus tumbuh dengan subur di dalam masyarakat mereka.

Bukannya berakhir dengan kelompok-kelompok yang berjuang/berusaha keras untuk dipisahkan dan dikeluarkan dari budaya mereka, gereja-gereja organik dapat menyatu dan menjadi berubah dalam budaya mereka.

Draf Buku "Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia -- Manual Pembaca" Edisi Keempat, Disunting oleh Ralph D. Winter, Steven C. Hawthorne. Hak Cipta terbitan dalam bahasa Indonesia ©2010 pada Perspectives Indonesia

... kembali ke atas