PERSPEKTIF
.co
christian
online
Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Dua Kekuatan

Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Langsung ke: navigasi, cari

Draf Buku Perspektif


Jonathan Lewis

Jonathan Lewis adalah seorang konsultan organisasi di World Evangelical Alliance. Beliau dilahirkan di Argentina dengan orangtua sebagai misionaris, beliau telah mendirikan program pelatihan misi di Amerika Latin dan negara-negara lain. Beliau adalah editor dari tiga buku pegangan pelatihan misi.
Tulisan ini diambil dari World Mission: An Analysis of the World Christian Movement, 2ed., 1994. Digunakan dengan izin dari William Carey Library, Pasadena, CA.

Di dalam pemenuhan kewajiban Israel, dua kekuatan sedang bekerja. Pertama adalah kekuatan atraktif, yang disimbolkan oleh tabernakel dan bait Allah di Yerusalem. Bangunan-bangunan tersebut merupakan tempat di mana nama Tuhan berdiam. Keduanya merupakan tempat suci, pusat dari ibadah dan praktek agama Yahudi. Tetapi keduanya tidak hanya dibangun untuk Israel. Ketika Salomo mempersembahkan bait Allah, Salomo mengetahui bahwa pembangunan bait Allah memiliki tujuan yang lebih luas.

Alkitab mencatat beberapa bangsa asing yang tertarik datang ke Israel karena berkat Allah yang nyata atas Israel, di dalamnya ada Rut, seorang wanita Moab, dan Naaman dari Siria. Ada ratusan bangsa asing lain yang tidak tercatat dan ini didukung oleh fakta bahwa pada hari Pentakosta terdapat orang-orang “dari segala bangsa di bawah kolong langit” (Kis. 2:5) tinggal ke Yerusalem. Namun, rencana Allah untuk menjangkau segala bangsa lebih dari ketertarikan pasif.

Kekuatan kedua yang bekerja adalah kekuatan yang aktif, kekuatan ekspansif yang bekerja untuk membawa pesan Allah melampaui bangsa Israel. Beberapa contoh orang Israel yang pernah mengabarkan pesan Allah kepada bangsa-bangsa lain adalah Yusuf dan ketika dalam pembuangan seperti Daniel dan Ester. Atau nabi Yunus, yang diperintahkan untuk memberitakan pesan Allah agar Niniweh bertobat. Yeremia ditugaskan sebagai “nabi bagi bangsa-bangsa,” dan kemungkinan Yeremia dan pembawa pesan Allah lainnya pernah pergi ke berbagai tempat untuk menyatakan perkataan Tuhan. Anak perempuan dari bangsa Israel yang menjadi budak yang memberitahu kuasa Allah dalam menyembuhkan kepada Naaman, panglima raja Aram yang kuat.

Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa kasus-kasus ini jarang terjadi dan orang-orang tersebut sedang menjadi tawanan sehingga mereka dapat dipaksa mengatakan hal yang berlawanan dengan kehendak mereka. Namun, volunterisme tidak pernah menjadi faktor penentu dalam menjalankan misi Tuhan. Tuhan pasti memakai umat-Nya untuk memberitakan pesan-Nya, apakah umat-Nya bersedia atau tidak. Sejarah tragis Israel dapat berbeda jika Israel menjadi alat Tuhan yang taat dalam menjalankan rencana penebusan Tuhan. Israel tidak taat. Tuhan menggunakan peristiwa Israel ditaklukan dan dibuang untuk menghakimi ketidaktaatan Israel dan memperluas kesaksian Israel diluar wilayah kerajaan Israel.

Kedua kekuatan dinamis ini juga hadir pada hari ini. Pada skala global, banyak yang tertarik pergi ke bangsa-bangsa “Kristen” karena berkat Tuhan yang nyata melalui kekayaan materi dan stabilitas. Di dalam komunitas, kuasa dan anugerah Allah yang nyata atas jemaat menarik orang banyak. Pada tingkatan personal, karakter yang saleh menarik mereka yang ingin memiliki kualitas yang sama. Tetapi Injil tidak akan tersebar ke seluruh bangsa hanya melalui ketertarikan pasif. Terlalu banyak halangan sosial, budaya dan geografis yang perlu diatasi agar tujuan Allah dapat tercapai. Umat Tuhan harus bersedia pergi kepada bangsa-bangsa mengabarkan kabar baik jika mereka ingin memenuhi kewajiban kovenan mereka.

Draf Buku "Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia -- Manual Pembaca" Edisi Keempat, Disunting oleh Ralph D. Winter, Steven C. Hawthorne. Hak Cipta terbitan dalam bahasa Indonesia ©2010 pada Perspectives Indonesia

... kembali ke atas