Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia
Draf Buku Perspektif
Steven C. Hawthorne
- Steven C. Hawthorne adalah Direktur dari WayMakers, sebuah pelayanan misi dan mobilisasi doa. Setelah menjadi editor bersama dari kursus dan buku Perspectives di tahun 1981, beliau menjalankan “Joshua Project,” suatu seri ekspedisi penelitian ke antara orang-orang yang belum terjangkau di Asia dan Timur Tengah. Dia juga menulis Prayerwalking: Praying on Site with Insight bersama dengan Graham Kendrick.
Amanat Agung” dalam Matius 28 dilihat sebagai pasangan dari “Perintah Terutama,” di mana Yesus menyatakan perintah yang paling penting dari semua perintah dalam Kitab Suci. Di dalam perikop-perikop lain yang umum (Mat. 22:25-37, yang memiliki paralel dalam Mrk. 12:28-34, dan Luk. 10:25-37), Yesus berkata bahwa perintah “terutama” dari semua perintah dalam Kitab Suci adalah mengasihi Allah dan sesama. Banyak pemimpin Injili meletakkan kedua perintah ini secara berdampingan untuk menunjukkan tanggung jawab penuh orang Kristen dalam dunia
Bagaimana hubungan Amanat Agung dan Perintah Terutama? Keduanya sering kali ditunjukkan saling mengimbangi, merujuk pada kebutuhan manusia yang berbeda. Perintah Terutama dianggap berfokus pada masalah rohani, sedangkan Amanat Agung dianggap merujuk pada masalah fisik dan sosial. Tetapi ketika keduanya disandingkan sebagai respons terhadap kebutuhan manusia, muncul kebingungan mengenai bagaimana mengintegrasikan keduanya sebagai misi orang Kristen.
Perbedaannya: Pencapaian Historis dan Perintah yang Tetap
Kita dapat melihat dengan lebih baik bagaimana kedua perintah ini bekerja sama jika kita menghargai perbedaan keduanya. Membandingkan keduanya sebagai dua hal yang sama bisa membuat kita gagal memenuhi keduanya secara utuh. Mengasihi Allah dan sesama kita dengan devosi dan pelayanan bukanlah sesuatu yang pernah bisa diselesaikan. Kasih adalah hal yang hanya tumbuh sejalan dengan waktu dan harus dikejar setiap waktu. Tetapi Amanat Agung itu global, suatu pencapaian yang terjadi dalam sejarah, suatu tugas yang harus diselesaikan. Berlawanan dengan pengertian umum, Amanat Agung bukan perintah agar seseorang melakukan penginjilan sesering mungkin. Amanat Agung adalah sebuah mandat yang dipercayakan kepada semua pengikut Kristus untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang membutuhkan jerih payah dari banyak generasi agar pada akhir zaman bisa selesai.
Fokus yang Sama: Keduanya dilakukan Bagi Allah
Berusaha untuk menyeimbangkan atau membandingkan Amanat Agung dan Perintah Terutama dapat kehilangan maksud dari keduanya. Keduanya tidak berfokus pada kebutuhan manusia, rohani atau yang lainnya. Tujuan akhir dari keduanya adalah sebuah realitas relasional yang terarah kepada Allah. Meskipun kita lebih sering memperhatikan “kasihilah sesamamu” dalam Perintah Terutama, maksud utama dari perkataan Yesus adalah Allah harus dikasihi dengan hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Dan hasil utama dari Amanat Agung juga bagi Allah, agar Dia dapat dilayani oleh para murid yang taat di segala bangsa. Tujuannya bukan hanya untuk mengasihi Allah, tetapi berjerih payah agar Dia bisa dikasihi. Cara terbesar mengasihi Tuhan kita adalah mengusahakan agar Dia disembah, diikuti dan dikasihi di setiap kelompok suku bangsa. Lebih jauh, kita telah diberikan sesuatu yang lebih besar dari sekadar memberi kasih kita kepada sesama manusia. Kita memiliki mandat untuk mengubah seluruh sesama kita dengan melipatgandakan orang-orang yang saling mengasihi tersebut seperti yang Kristus perintahkan. Bagaimana Keduanya Bekerjasama Kedua perintah ini tidak dapat diletakkan lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lain. Pada akhirnya, keduanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kita tidak dapat menginjili banyak orang tanpa memiliki kasih yang besar. Dan kita tidak dapat menganggap penginjilan kita lengkap kecuali jika orang bertumbuh dalam kasih kepada Allah dan menaati Dia dengan mengasihi sesama mereka.