PERSPEKTIF
.co
christian
online
Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Siapakah Sebenarnya William Carey?

Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Langsung ke: navigasi, cari

Draf Buku Perspektif


Vishal and Ruth Mangalwadi

Mangalwadi-v.jpg
Mangalwadi-r.jpg
Vishal dan Ruth Mangalwadi melayani di daerah pedesaan yang miskin di India tengah melalui pengembangan masyarakat, pemberdayaan politik, pelatihan penginjilan dan kepemimpinan. Vishal telah menulis atau menjadi rekan penulis dari lebih lusinan buku. Hari ini Vishal dan Ruth sedang membuat dokumentari tentang Alkitab sebagai “The Soul of Western Civilization.”
Tulisan ini diambil dari The Legacy of William Carey: A Model for Transforming a Culture, 1993. Digunakan dengan ijin dari Good News Publishers, Wheaton, IL.



Bayangkan seorang pembawa acara kuis pada babak final kompetisi Universitas di Seluruh India. Dia bertanya kepada para mahasiswa India yang paling cerdas, “Siapa itu William Carey?” Semua tangan serentak teracung. Dia memutuskan untuk memberi semua mahasiswa kesempatan untuk menjawab.


Daftar isi

Sebuah Kuis: Siapa Itu William Carey?

BOTANIS

“William Carey adalah botanis,” jawab seorang mahasiswa sains, “yang dari namanya istilah Careya Herbacea (bunga Aster) diberikan. Tumbuhan itu adalah salah satu dari tiga varietas eucalyptus (pohon kayu putih) yang hanya terdapat di India.”

“Carey membawa bunga Aster Inggris tersebut ke India dan memperkenalkan sistem Linnaean untuk perkebunan. Dia juga menerbitkan buku-buku pertama tentang sains dan sejarah ilmu alam di India, seperti Flora Indica, karena dia percaya pada pandangan Alkitab, “semua makhluk ciptaan-Mu memuji Engkau, ya Tuhan.” Carey percaya bahwa alam dinyatakan ’baik’ oleh Penciptanya. Alam bukan maya (ilusi) untuk dijauhi, tetapi sebuah subjek yang patut untuk dipelajari. Dia sering kali mengajarkan tentang ilmu pengetahuan dan berusaha untuk menyuntikkan presuposisi ilmiah dasar ke dalam pikiran orang India bahwa bahkan serangga yang hina bukanlah jiwa yang terbelenggu, melainkan makhluk yang layak mendapat perhatian kita.”

INDUSTRIALIS

“William Carey adalah orang Inggris pertama yang memperkenalkan mesin uap kepada India dan juga orang pertama yang membuat kertas dari bahan baku lokal untuk industri penerbitan,” sergah salah seorang mahasiswa Teknik Mesin. ”Carey mendorong para pandai besi India untuk memperbanyak mesin yang diperkenalkannya itu dengan menggunakan bahan-bahan dan ketrampilan lokal”.

EKONOM

“William Carey adalah seorang misionaris,” seru seorang mahasiswa jurusan ekonomi, “yang memperkenalkan ide tentang bank untuk menabung kepada India untuk menentang kejahatan sosial yang tersebar luas yaitu meminjamkan uang dengan bunga yang tidak masuk akal. Carey percaya bahwa Allah yang adil membenci praktik rentenir dan berpikir bahwa meminjamkan uang dengan bunga antara 36 sampai 72 persen membuat investasi, industri, perdagangan, dan pembangunan ekonomi India mustahil dijalankan.

“Dimensi moral dari usaha-usaha ekonomi yang dilakukan oleh Carey,“ lanjutnya, ”telah menyarankan kepentingan khusus di India, karena kredibilitas dari bank-bank tabungan menjadi hal yang patut dipertanyakan sehubungan dengan ketamakan dan korupsi oleh para bankir dan nasionalisasi bank dengan mengatasnamakan sosialisme. Budaya suap yang telah tersebar luas, dalam banyak kasus, telah mendorong tingkat suku bunga naik hingga 100 persen dan membuat kredit tidak tersedia bagi para pengusaha yang jujur.”

“Demi menarik modal dari Eropa ke India dan untuk memodernisasikan bidang pertanian, ekonomi dan industri masyarakat India, Carey juga mengadvokasi kebijakan yang mengizinkan orang-orang Eropa supaya tinggal dan memiliki tanah dan bangunan di India. Awalnya, pemerintah Inggris menentang kebijakan sedemikian karena hasilnya diragukan di Amerika Serikat. Tetapi, pada saat kematian Carey, pemerintah yang sama mengakui kebijaksanaan ekonomi Carey yang berwawasan jauh ke depan. Sepertinya pemerintah India sekarang, setelah satu setengah abad diliputi rasa takut destruktif terhadap orang asing, telah membuka pintu kembali bagi modal dan industri dari Barat.”

PEKERJA KEMANUSIAAN DI BIDANG MEDIS

“William Carey merupakan orang pertama,” tegas seorang mahasiswa kedokteran, ”yang memimpin kampanye untuk perawatan yang manusiawi terhadap para penderita kusta. Hingga masanya, di India para penderita kusta terkadang dikubur atau dibakar hidup-hidup karena kepercayaan bahwa mengakhirinya dengan kekerasan menyucikan tubuh dan memastikan perpindahan ke dalam suatu keberadaan baru yang sehat. Kematian alami yang diakibatkan oleh penyakit dipercayai menghasilkan empat kelahiran berturut-turut, diikuti kelahiran kelima sebagai seorang penderita kusta. Carey percaya bahwa kasih Yesus menjamah para penderita kusta. Oleh sebab itu, mereka pun harus diperhatikan dan dirawat.”

PIONIR MEDIA

Mahasiswa teknologi percetakan selanjutnya berdiri. “Dr. William Carey adalah bapak teknologi percetakan di India. Dia membawa ke India ilmu pengetahuan modern tentang percetakan dan penerbitan, dan kemudian mengajarkan serta mengembangkan hal tersebut. Dia mendirikan sebuah percetakan yang kemudian menjadi percetakan terbesar di India. Kebanyakan mesin percetakan harus membeli huruf cetakan mereka dari Percetakan Misinya di Serampore.”

“William Carey,” mahasiswa komunikasi massa menanggapi, “adalah misionaris Kristen yang menerbitkan surat kabar pertama yang pernah dicetak dalam bahasa apa pun di Timur, karena dia percaya bahwa, ‘di atas segala bentuk-bentuk kebenaran dan iman, kekristenan mencari diskusi terbuka.’ Jurnalnya dalam bahasa Inggris, Friend of India, merupakan kekuatan yang melahirkan kegerakan reformasi sosial di India pada paruh pertama abad ke-19.”

AHLI PERTANIAN

“William Carey adalah pendiri dari Lembaga Agri-Hortikultural pada 1820-an, tiga puluh tahun sebelum Royal Agricultural Society didirikan di Inggris,” tukas seorang mahasiswa pascasarjana ilmu pertanian.” Carey melakukan survei yang sistematis tentang pertanian di India, menulis tentang reformasi pertanian dalam jurnal Asiatic Researches, dan mengekspos berbagai kejahatan dari sistem pembudidayaan tanaman nila (indigo: zat dasar pemberi warna biru) selama dua generasi sebelum industri itu hancur.

“Carey melakukan semua hal itu,” tambah ahli pertanian tersebut, ”bukan karena ia diupah untuk melakukannya, melainkan karena ia sangat terkejut melihat tiga per lima bagian dari salah satu negara terbaik di dunia, yang penuh dengan penduduk yang rajin, telah dibiarkan menjadi hutan yang tidak dibudidayakan yang diabaikan untuk binatang-binatang liar dan ular-ular.”

PENERJEMAH DAN PENDIDIK

“Carey adalah orang pertama yang menerjemahkan dan menerbitkan literatur klasik religius ternama dari India seperti Ramayana dan risalah-risalah filsafat seperti Samkhya ke dalam bahasa Inggris,” cetus seorang mahasiswa jurusan sastra. ”Carey mengubah bahasa Bengali, yang sebelumnya dianggap hanya ’hanya cocok bagi setan-setan dan wanita’ menjadi bahasa sastra terkemuka di India. Dia menulis balada-balada berisikan ajaran Injil dalam bahasa Bengali untuk membawa kesukaan orang Hindu akan pengulangan-pengulangan musikal guna dipakai melayani Tuhannya. Dia juga menulis kamus Sansekerta yang pertama bagi para sarjana.”

“Carey adalah seorang tukang sepatu asal Inggris,” timpal seorang mahasiswa pendidikan, “yang menjadi seorang profesor bahasa Bengali, Sansekerta dan Marathi di Fort William College di Kolkata (Calcutta), tempat di mana para pegawai pemerintah dilatih. Carey memulai lusinan sekolah bagi anak-anak India dari segala kasta, dan membuka perguruan tinggi pertama di Asia, tepatnya di Serampore dekat Kolkata. Dia ingin mengembangkan pemikiran orang India dan membebaskannya dari kegelapan takhayul-takhayul. Selama hampir 3.000 tahun, kultur religius di India telah menyangkali kebebasan kebanyakan orang India kepada ilmu pengetahuan, para penguasa Hindu, Mughal, dan pemerintah Inggris telah sependapat dengan strategi kasta tinggi ini untuk membuat rakyat tetap ada di dalam perbudakan kebodohan. Carey menunjukkan kekuatan rohani yang sangat besar dalam melawan para pendeta Hindu yang juga memiliki perhatian untuk hal itu namun demi keuntungan pribadi, yaitu untuk menghalangi kebebasan dan kuasa rakyat India yang diperoleh dari pengetahuan tentang kebenaran.”

AHLI ASTRONOMI

“William Carey memperkenalkan ilmu astronomi kepada negara ini,” seru seorang mahasiswa matematika. “Dia benar-benar prihatin terhadap pengaruh kultur astrologi?berpegang pada nasib, ketakutan akan takhayul, dan ketidakmampuan untuk mengelola dan mengatur waktu.”

“Carey berkeinginan untuk memperkenalkan kultur sains dari astronomi kepada India. Dia tidak percaya bahwa bintang-bintang di langit merupakan ’dewa-dewa yang mengatur kehidupan kita.’ Dia tahu bahwa manusia diciptakan untuk menguasai alam, dan bahwa matahari, bulan dan planet-planet justru diciptakan untuk menolong kita menjalankan tugas kita dalam mengatur alam. Carey berpendapat bahwa bintang-bintang di langit justru harus dipelajari dengan saksama karena Sang Pencipta telah membuatnya untuk menjadi tanda-tanda dan penunjuk. Benda-benda langit menolong kita membagi monotonnya ruang menjadi arah-arah?Timur, Barat, Utara dan Selatan?dan juga pembagian-pembagian waktu menjadi hari, tahun dan musim. Hal ini juga memungkinkan kita menetapkan kalendar; mempelajari geografi dan sejarah dan merencanakan kehidupan, pekerjaan dan mengatur masyarakat kita. Kultur astronomi membuat kita bebas menjalankan fungsi kita menguasai bumi sedangkan kultur astrologi membuat kita menjadi subjek di mana kehidupan kita ditentukan oleh bintang-bintang kita.”

PERINTIS PERPUSTAKAAN

Selanjutnya seorang lulusan dari Ilmu kepustakaan berdiri. “William Carey,” ungkapnya, ”menjadi perintis dari ide perpustakaan yang meminjamkan buku di wilayah ini.”

”Sementara East India Company mengimpor muatan kapal berisi amunisi dan tentara untuk menaklukkan India, Carey meminta sahabat-sahabatnya yang berada di Baptist Missionary Society untuk mengirimkan buku-buku yang bersifat edukatif serta benih-benih tanaman pada kapal yang sama. Carey percaya bahwa hal ini dapat memfasilitasinya dalam melakukan tugasnya untuk memperbaharui tanah di India dan memberdayakan orang-orang India untuk memeluk ide-ide yang akan memunculkan kebebasan berpikir. Tujuan Carey adalah untuk menciptakan literatur pribumi dalam bahasa daerah mereka. Namun, sampai literatur pribumi itu tersedia, orang India perlu menerima pengetahuan dan hikmat dari seluruh dunia agar dapat mengejar pengetahuan akan budaya-budaya bangsa lain dengan cepat. Dia ingin membuat informasi dari seluruh dunia tersedia bagi orang-orang India melalui perpustakaan-perpustakaan yang meminjamkan buku.”

KONSERVASIONIS HUTAN

“William Carey adalah seorang penginjil,” cetus mahasiswa dari Indian Forest Institute menyokong. “ Ia berpikir bahwa ‘jika Kabar Baik tumbuh di India, padang belantara akan menjadi ladang yang subur.’ Ia menjadi orang pertama di India yang menulis esei-esei tentang ilmu kehutanan, hampir 50 tahun sebelum pemerintah membuat usaha untuk pertama kalinya melakukan perlindungan hutan di Malabar. Dengan penuh semangat Carey mempraktikkan dan mengusulkan pembudidayaan kayu, memberikan masukan-masukan praktis tentang bagaimana menanam pohon untuk lingkungan, pertanian dan tujuan-tujuan komersil. Motivasinya berasal dari kepercayaan bahwa Allah menciptakan manusia agar bertanggung jawab untuk memelihara bumi. Meresponi jurnal Carey, Friend of India, bahwa pemerintah pertama-tama menunjuk Dr. Brandis dari Bonn untuk mengawasi hutan-hutan di Burma (kini Myanmar), dan mengatur pengawasan hutan-hutan di India Selatan oleh Dr. Clegham.”

PEJUANG HAK-HAK WANITA

“William Carey,” cetus seorang wanita sarjana ilmu sosial, “merupakan orang pertama yang menentang kekejaman pembunuhan dan penindasan yang menyebar luas terhadap kaum wanita—yang sesungguhnya identik dengan Hinduisme di abad ke-18 dan 19. Para pria di India menghancurkan wanita-wanita India melalui poligami, pembunuhan terhadap bayi-bayi perempuan, pernikahan di bawah umur, pembakaran janda, euthanasia serta pemaksaan agar para wanita dibiarkan buta huruf, semua disetujui oleh agama. Pemerintah Inggris dengan takut menerima segala bentuk kejahatan sosial tersebut sebagai bagian dari adat istiadat religius India yang sudah berakar dan tidak dapat diubah. Carey mulai mengadakan riset sosiologis dan Alkitab secara sistematis. Dia mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dengan tujuan untuk mengangkat opini masyarakat dan protes dari publik baik di Bengal maupun di Inggris. Dia mempengaruhi seluruh generasi dari pegawai pemerintahan, para mahasiswanya di Fort William College, untuk menentang segala bentuk kejahatan tersebut. Carey membuka sekolah untuk anak-anak perempuan. Ketika para janda menjadi Kristen, Carey mengatur pernikahan bagi mereka ketimbang mengizinkan mereka untuk dibakar hidup-hidup. Adalah karena perjuangan Carey yang terus-menerus selama 25 tahun melawan Sati (praktik pembakaran terhadap janda), yang akhirnya berujung pada dikeluarkannya maklumat Lord Bentinck pada tahun 1829, yaitu melarang salah satu dari berbagai praktik keagamaan yang paling keji di dunia: pembakaran janda.”

PELAYAN MASYARAKAT

“William Carey adalah seorang misionaris Inggris,” lanjut seorang mahasiswa administrasi publik, “yang awalnya tidak dizinkan untuk memasuki wilayah koloni Inggris di India karena East India Company sedang melawan upaya proselitisasi terhadap orang Hindu. Karena itulah Carey bekerja di wilayah koloni Kerajaan Denmark di Serampore. Tetapi, karena perusahaan tersebut tidak dapat menemukan seorang profesor bahasa Bengali yang cocok untuk Fort William College, Carey kemudian diundang untuk mengajar di sana. Selama menjabat sebagai guru besar, berlangsung selama 30 tahun, Carey mengubah etos administrasi pemerintah Inggris dari eksploitasi kaum imperialis yang acuh tak acuh menjadi pelayanan terhadap ’masyarakat’.”

PEMBAHARU MORAL

“William Carey,” seorang mahasiswa jurusan filsafat India menggambarkan, ”adalah seorang pengkhotbah yang menghidupkan kembali ide-ide kuno bahwa etika dan moralitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari agama. Hal tersebut merupakan asumsi penting yang mendasari agama Vedic (agama yang didasarkan pada karangan-karangan Hindu kuno paling awal yang ditulis dalam bahasa Sansekerta). Tetapi, para guru Upanishadic (berasal dari koleksi risalah filosofis tentang ketuhanan, natur alam semesta, dan manusia yang membentuk bagian dari kitab suci Hindu) memisahkan etika dari spiritualitas. Mereka berpendapat bahwa diri manusia sendiri (Atman) adalah dirinya Ilahi (Brahma). Oleh karena itu, roh kita tidak mungkin berdosa. Tubuh (Atman) kita hanya diperdaya dan mulai membayangkannya dirinya sebagai berbeda dari Allah. Yang kita butuhkan bukanlah pembebasan dari dosa melainkan pencerahan, dengan kata lain sebuah pengalaman langsung dari keilahian kita. Penyangkalan terhadap keberdosaan manusia dan penekanan pada pengalaman-pengalaman mistis dari sifat ketuhanan kita memungkinkan kita di India menjadi sangat ’religius’ namun bersamaan dengan itu juga dengan sangat memalukan immoral.”

“Carey mulai menegaskan bahwa manusia pada dasarnya adalah berdosa dan membutuhkan tidak hanya pengampunan dosa, tetapi juga pembebasan dari kuasa dosa yang membelenggu mereka. Dia mengajarkan bahwa bukan kebodohan, melainkan dosalah, yang memisahkan kita dari Allah; karena itu, mustahil menyenangkan hati Allah tanpa kekudusan. Menurut Carey, spiritualitas yang sejati dimulai hanya ketika kita bertobat dari dosa kita. Ajaran ini merevolusi suasana keagamaan abad ke-19 di India. Sebagai contoh, setelah Raja Ram Mohun Roy, salah seorang cendekiawan Hindu terbesar di abad itu berjumpa dengan Carey serta para misionaris lainnya yang ada di Serampore, ia mulai mempertanyakan dengan serius spiritualitas yang lazim di India. Ia menyimpulkan, ”Akibat dari penelitian yang panjang dan tak henti ke dalam kebenaran-kebenaran religius adalah bahwa saya menemukan ajaran Kristus lebih kondusif terhadap prinsip-prinsip moral dan lebih teradaptasi dengan baik untuk akal budi dibandingkan pengetahuan lainnya yang saya terima.”

TRANSFORMATOR BUDAYA

Seorang mahasiswa sejarah akhirnya berdiri. “Dr. William Carey adalah bapak Renaisans India abad ke-19 dan 20. Hindu India mencapai puncak intelektual, artistik, arsitektural dan literatur pada abad ke-11 sesudah masehi. Setelah monisme absolut dari Adi Shankaracharya mulai menyapu seluruh daratan India pada abad ke-12, sumber-sumber kreativitas manusia mengering dan dimulai juga kemunduran besar India. Lingkungan materi, rasionalitas manusia dan dan segala sesuatu yang memperkaya kebudayaan manusia mulai dicurigai. Asketisme, pertapaan, mistisisme, praktik klenik, takhayul, penyembahan berhala, sihir, dan kepercayaan dan praktik lainnya yang bersifat menindas menjadi tanda kebudayaan India. Penyerbuan, eksploitasi, dan politik yang dominan dari para penguasa membuat keadaan bertambah buruk.

“Ke dalam segala kekacauan ini Carey datang dan memprakarsai proses pembaharuan India. Dia tidak melihat India sebagai negara asing yang harus dieksploitasi, tetapi sebagai tanah dari Bapa-Nya untuk dikasihi dan dilayani, sebuah masyarakat di mana kebenaran, bukan kebodohan, perlu memerintah. Gerakan yang dilakukan Carey mencapai puncaknya saat kelahiran nasionalisme di India dan kemerdekaan negara-negara bagian. Carey percaya bahwa gambar Allah ada dalam diri manusia, bukan pada berhala-berhala; oleh karena itu, karena itu kemanusiaan tertindaslah yang harus dilayani. Dia percaya pada memahami dan mengendalikan alam ketimbang takut, memenuhi tuntutan alam, atau menyembahnya; mengembangkan intelektual seseorang ketimbang membunuhnya seperti yang diajarkan oleh pandangan mistisisme. Dia menekankan untuk menikmati literatur dan kebudayaan alih-alih menghindarinya sebagai maya. Spiritualitas Carey yang membumi ini, yang sama kuatnya menekankan pada keadilan dan kasih pada sesama, seperti halnya kasih kepada Tuhan, menandai titik balik bagi kebudayaan India bergerak dari arah yang menurun menjadi ke arah yang meningkat. Para pemimpin India mula-mula pada masa Renaisans Hindu, seperti Raja Ram Mohun Roy, Keshub Chandra Sen dan lain-lainnya, menarik inspirasi mereka dari William Carey dan para misionaris lainnya yang tergabung dengannya.”


Jadi, Siapakah William Carey??

William Carey adalah semua yang telah disebutkan di sini dan karena itu merupakan karakter sentral dalam sejarah modernisasi India. Carey juga mempelopori berdirinya gereja Protestan di India dan menerjemahkan atau menerbitkan Alkitab ke dalam 40 bahasa-bahasa di India. Carey adalah seorang penginjil yang menggunakan setiap medium yang tersedia demi menerangi sisi-sisi kegelapan di India dengan terang kebenaran.


Draf Buku "Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia -- Manual Pembaca" Edisi Keempat, Disunting oleh Ralph D. Winter, Steven C. Hawthorne. Hak Cipta terbitan dalam bahasa Indonesia ©2010 pada Perspectives Indonesia

... kembali ke atas