PERSPEKTIF
.co
christian
online
Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Kebangkitan Gereja Persia

Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Langsung ke: navigasi, cari

Draf Buku Perspektif


Gilbert Hovsepian

Gilbert Hovsepian lahir di Iran dan kini tinggal di AS. Putra mendiang pemimpin Persian Armenian Church Haik Hovsepian, Gilbert meneruskan warisan ayah beliau dengan memproduksi serangkaian siaran “langsung-ibadah” serta koleksi 500 lagu lebih untuk gereja bawah tanah Persia. Beliau juga menyiarkan sebuah program pengajaran-Alkitab mingguan, dilaporkan sebagai salah satu dari 10 program yang paling banyak ditonton di negara ini.

Krikor Markarian

Krikor Markarian menjabat sebagai seorang peneliti dan konsultan selama 10 tahun di Asia bersama gerakan Global Adopt-A-People.

Banyak orang Kristen telah lama menganggap Iran salah satu negara yang paling tertutup untuk Injil Kristus dalam zaman modern. Namun, dalam kenyataannya, gerakan persekutuan gereja terus berkembang biak muncul dan menyebar ke seluruh Iran dalam generasi kami sendiri.Kisah bagaimana ini terjadi mungkin adalah contoh yang paling menarik dari kedaulatan Allah yang bekerja untuk mencapai tujuan-Nya yang tidak berubah di antara bangsa-bangsa. Pada awal tahun1960an, dua dekade sebelum Iran tertutup sepenuhnya dari pekerjaan misi modern, sebuah tim misionaris dari AS memulai pekerjaan di antara komunitas Armenia Persia di Teheran. Sebagian besar orang Armenia adalah keturunan orang buangan yang dipaksa keluar ke Iran tahun 1604. Selama berabad-anad, mereka mengembangkan sebuah budaya, dialek, dan penampilan unik ketika mereka berasimilasi ke dalam bangsa tuan rumah mereka. Para misionaris mengenali potensi orang-orang Armenia Persia ini untuk menjadi “jembatan-orang” antara M dan Kristen, dan begitulah mereka memulai pekerjaan di antara orang Armenia Persia dengan pemikiran ini. Kita akan melihat hasil upaya mereka, namun untuk benar-benar memahami tangan Allah di dalam kisah yang luar biasa ini, kita pertama-tama harus kembali ke 1500 tahun ke waktu kelahiran Gereja Persia Kuno.

Sampai akhir abad ke-3, sebagian besar orang-orang percaya di Kerajaan Persia adalah orang Yahudi atau keturunan Asyur. Namun sekitar tahun 300 Masehi, gerakan Roh Kudus yang penuh kuasa dapat terlihat di antara orang Persia asli juga. Gereja di Armenia adalah hasil dari kebangkitan rohani di antara orang-orang Persia yang dinamis ini di akhir abad ke-3. Gregory Sang Iluminator, seorang misionaris lintas-budaya yang diutus dari Gereja Persia Kuno, adalah alat di Armenia untuk menjadi satu dari negara Kristen yang pertama. Di tahun 301 Masehi, Armenia menjadi yang pertama dari banyak kerajaan di Timur yang memeluk agama Kristen pada tingkat nasional. Sejarah ini sampai ke jantung identitas bangsa Armenia, dan bangsa Armenia tidak pernah bisa melupakan bagaimana upaya yang sungguh-sungguh dari seorang misionaris lintas-budaya dari Persia membentuk sejarah mereka sendiri. Sayangnya, terobosan di antara orang Persia berumur pendek. Di tahun 312 Masehi, jenderal Romawi Konstantinus dipimpin untuk percaya bahwa dia harus menang di dalam nama salib. Pertobatannya masuk Kristen dan kemudian naik menjadi berkuasa sebagai kaisar Roma tiba-tiba mendatangkan dimensi politik bagi iman Persia yang baru. Sejak saat itu, orang Kristen di dalam Kerajaan Persia dipandang sebagai sekutu potensial bagi Kekaisaran Romawi, dan sebuah gelombang baru penganiayaan yang diorganisir pemerintah dimulai. Pada akhir abad ke-4, ratusan tibu orang mati sebagai martir.

Akhirnya, dengan kedatangan M di abad ke-7,gereja Persia yang masih muda dan belum berpengalaman semakin lama semakin menurun dan kemudian lenyap. Kisah Gereja Armenia berbeda dari kisah Gereja Persia. Ketika juga dianiaya dan nantinya dikenakan kontrol M yang keras, Gereja Armenia tetap teguh ketika gereja Persia akhirnya menghilang. Menariknya, gereja-gereja di Asia dan Afrika Utara yang bertahan dari pendudukan M hanyalah gereja-gereja yang memiliki Kitab Suci dalam bahasa mereka. Gereja Armenia, Syria, dan Koptik adalah beberapa contohnya. Namun, di antara bangsa Persia, Berber dan Arab, tidak ada Alkitab yang tersedia dalam bahasa ibu mereka. Kesalahan itu tidak diperbaiki sampai zaman modern, dan kemungkinan tidaklah kebetulan bahwa dengan adanya Alkitab di negeri-negeri ini, Gereja mulai bertumbuh lagi. Di Persia kelahiran kembali itu telah menjadi satu dari yang paling luar biasa yang pernah disaksikan oleh dunia selama bertahun-tahun, dan dalam providensia Allah, Dia mengijinkan Gereja Armenia memainkan peran khusus di dalam Kerajaan besar ini ke depannya.

Sebuah Solidaritas Muncul

Kita sekarang kembali ke Iran di awal tahun 1960an. Salah satu dari lima murid di tim misionaris Amerika itu adalah seorang Armenia bernama Haik Hovsepian. Di akhir tahun 1960-an, Haik menerima panggilan dari Allah untuk pergi menjadi misionaris ke sebelah utara propinsi Mazandaran dengan tujuan khusus memulai sebuah pekerjaan di antara orang M. Meskipun secara resmi ditugaskan oleh gereja di Teheran untuk tujuan ini, bebannya bagi orang M adalah satu yang sedikit orang Armenia Persi miliki atau pahami di masa itu. Sebagian besar orang menganggap dia hanya membuang-buang waktunya. Namun, setelah sekitar delapan tahun bekerja, lima gereja rumah didirikan dengan 20 orang percaya berlatar belakang M di tahun 1976. Meskipun hanya sebuah permulaan yang kecil, entah bagaimana Haik memiliki perasaan bahwa Allah sedang membangun sebuah fondasi bagi pekerjaan yang jauh lebih besar. Dikaruniai bakat musik, satu dari investasi paling penting yang dia buat di Gereja Persia masa yang akan datang adalah terjemahannya dan lagu ciptaannya berjumlah lebih dari 150 lagu penyembahan dalam bahasa Farsi. Menurut orang-orang yang mengenalnya, dia memimpikan suatu hari lagu-lagu seperti itu akan dinyanyikan oleh jutaan orang percaya.

Pada tahun 1981, Gereja Persia di Mazandaran telah bertumbuh menjadi sekitar 60 anggota, dan banyak pemimpin yang muncul. Di tahun itu, Haik menjawab sebuah permintaan dan kembali ke Teheran untuk menjadi pemimpin Council of Protestant Ministers (sebuah kelompok yang kira-kira setara dengan National Association of Evangelicals di Amerika Serikat). Pengangatan dirinya di tempat tugas ini adalah sangat tepat bagi gereja di Iran. Hanya dua tahun setelah Ayatollah Khomenei (seorang ulama M yang berpengaruh dengan visi untuk meng-I-kan negara) menahan pemerintahan Iran, dan gereja yang muncul di Iran mulai merasakan tekanan dari pemerintah yang semakin bermusuhan. Namun, gereja di Iran bukanlah satu-satunya kelompok yang meradang di bawah rezim yang baru. Orang-orang Persia sendiri mulai bereaksi dengan cara yang negatif terhadap larangan keras yang dikenakan oleh pelaksanaan hukum M. Pemberontakan diam-diam di kalangan orang muda (70% penduduk Iran berusia di bawah 30 tahun) mulai membangun momentum. Jika pemerintah menentang sesuatu, orang-orang dari kalangan usia ini menganutnya. Ketika pemerintah membakar bendera Amerika, mereka membungkus diri mereka ke dalamnya. Yang paling penting, ketika pemerintah mulai menyita Alkitab-Alkitab, mereka tidak sabar untuk mendapatkan satu. Perlahan tapi pasti, semacam solidaritas mulai terbangun di antara orang percaya Armenia yang dianiaya dengan orang muda Iran “yang teraniaya.” Dengan melanggar hukum, Haik mulai mendorong gereja-gereja Injili Armenia untuk membuka pintu mereka kepada orang-orang Persia dan mulai memakai bahasa Farsi dalam ibadah mereka. Ketika orang-orang percaya Persia mulai mengalir ke dalam gereja-gereja, pemerintah mengeluarkan ultimatum menuntut bahwa semua orang percaya seperti itu harus dilaporkan. Sebagai tanggapan, Haik dengan berani mengerahkan gereja-gereja untuk mengirim tanggapan balik kepada pemerintah yang sama: Kami tidak akan pernah tunduk pada tuntutan tersebut.

Sebuah Momen yang Menentukan

Pada akhir tahun 1980-an, jumlah orang percaya Persia yang berlatar belakang Muslin bertambah menjadi ribuan orang. Lalu di tahun 1990-an, dua arus berjumpa untuk mengubah momentum menjadi satu dari peristiwa terbesar yang menentukan dalam sejarah Kekristenan Persia. Yang pertama adalah gelombang pemerintah yang mengatur pengambilan tindakan keras dan pembunuhan para pemimpin Kristen (termasuk Haik Hovsepian di tahun 1994, yang berkampanye untuk menghentikan hukuman mati petobat Persia yang menerima perhatian nasional dan juga internasional). Hasilnya adalah ratusan pemimpin awam Persia bangkit untuk menggantikan para martir ini dan gerakan gereja rumah nasional lahir. Sesungguhnya, keberanian Haik dan martir-martir lainnya, baik orang Armenia maupun Persia, memiliki dampak yang mendalam pada gereja Injili, namun paling terutama terhadap orang-orang percaya Persia itu sendiri. Pada pemakaman Haik, ratusan orang percaya Persia baru muncul keluar untuk menghormati dia meskipun kehadiran agen-agen pemerintah mendokumentasikan semua yang hadir.

Semua ini adalah fondasi bangunan Allah untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Di tahun 2000, siaran satelit Kristen mulai menyinarkan Injil ke hampir semua rumah di Iran. Hal ini dimungkinkan oleh fakta bahwa jutaan sajian satelit telah secara ilegal diselundupkan ke Iran oleh anggota korup pemerintahan yang sama yang telah melarang mereka. Program-program satelit Kristen menjadi kelangsungan hidup bagi gereja di Iran. Selanjutnya, ketika orang-orang Iran tahu bahwa pemerintah Iran berusaha untuk mengacaukan siaran, mereka menjadi sensasi semalam. Survei nasional terakhir menunjukkan bahwa lebih dari 70% populasi menyaksikan program satelit Kristen. Survei yang sama menunjukkan bahwa setidaknya satu juta orang telah menjadi orang percaya, dan jutaan lebih berada di ambangnya. Pertumbuhan ini terjadi begitu cepat sehingga gereja bawah tanah hampir tidak dapat mengimbangi. Dalam satu contoh, sebuah gereja rumah mulai dengan dua orang beberapa tahun yang lalu sekarang telah berlipat ganda menjadi lebih dari 20 kelompok. Pemimpin jaringan ini mengatakan, Memulai gereja di Iran itu mudah! Kemanapun Anda menginjili, orang-orang siap menerima Injil, atau mereka sudah menjadi orang percaya melalui siaran satelit.

Melatih para pemimpin juga mudah, kata pemimpin lain. Pemerintah telah meninggalkan orang-orang muda dengan tidak ada yang dikerjakan, sehingga orang-orang percaya menggunakan waktu bersama satu sama lain setiap harinya. Mereka selalu berkumpul untuk berdoa, studi Alkitab dan penginjilan. Jika satu kelompok mencapai 25 orang, mereka dibagi menjadi dua kelompok dan mulai lagi. Dalam waktu dua tahun, seorang percaya diharapkan menjadi pemimpin dari sebuah persekutuan gereja rumah dan untuk memuridkan para pemimpin baru. Sekarang ada begitu banyak orang percaya di Iran, para penyiar satelit telah mulai memindahkan haluan ke program yang lebih berorientasi pemuridan. Seperti di Tiongkok, pelipatgandaan gereja-gereja rumah yang cepat sekali melalui strategi “pembelahan-sel” telah menghasilkan jaringan-jaringan yang terorganisir dengan baik. Ada sedikitnya 1.000 kelompok, kebanyakan merupakan buah dari pemuridan yang sungguh-sungguh oleh Haik Makhaz dari beberapa lusin pemimpin inti Persia di Teheran selama akhir 1980-an dan awal 1990-an. Salah satu dari pemimpin-pemimpin ini, misalnya, membawahi 137 persekutuan gereja rumah. Jaringan-jaringan yang terorganisir ini berkembang sekalipun adatekanan besar dari pemerintah. Di awal 2008, agen intelijen pemerintah masuk ke sebuah jaringan dari sekitar 50 gereja dengan meresponi siaran satelit sebagai calon pencari. Dari sana, mereka mampu untuk bekerja dengan cara mereka ke dalam seluruh jaringan. Mereka mengumpulkan orang-orang percaya bergabung dengan kelompok-kelompok ini dan memaksa mereka untuk menandatangani sebuah dokumen yang menguraikan hukuman mereka jika mereka pernah berkumpul lagi. Karena masalah keamanan yang begitu diperketat, koordinasi antara gereja bawah tanah dan pelayanan siaran satelit menjadi semakin sulit, meskipun banyak yang mencari solusi kreatif untuk menjembatani pemisahan ini.

Para pemimpin jaringan-jaringan gereja rumah telah berulang kali mengungkapkan bahwa satu dari kebutuhan yang paling besar adalah lebih banyak Alkitab dalam bahasa Farsi. Kisah-kisah tentang bagaimana Allah telah memakai Kitab Suci untuk membawa seluruh keluarga kepada Kristus terus mengalir dari Iran. Ada rasa lapar yang luar biasa dan permintaan yang luas untuk Alkitab. Sebuah terjemahan baru dikoordinasi oleh Pelayanan Elam (juga didirikan oleh orang Armenia Persia) telah memiliki dampak yang besar. Gilbert Hovsepian saat ini sedang mempersiapkan sebuah versi audio untuk dirilis dalam tahun ini. Telah dikatakan bahwa bahkan jika 10 juta Alkitab tersedia hari ini di Iran, itu tidak akan cukup. Seorang wanita yang secara pribadi mendistribusikan 20.000 Alkitab mengatakan bahwa dia belum pernah satu kali pun ditolak; melainkan, sebagian besar menerimanya sebagai harta terbesar yang pernah diberikan kepada mereka.

Kelahiran Kembali Gereja Persia

Selama berabad-abad, etnisitas dan himpunan religius telah dianggap identik. Jika seseorang adalah Armenia, telah dianggap bahwa orang itu Kristen. Jika seseorang itu Persia, telah dianggap selama berabad-abad bahwa orang itu M. Di sepuluh tahun terakhir ini, sebuah istilah baru telah tersebar luas di seluruh Iran, yang bisa secara harfiah diterjemahkan “Persia-Kristen,” atau secara konseptual diterjemahkan sebagai “M-Kristen” (farsimasihi). Jika seseorang melihat Anda memakai salib, mereka mungkin bertanya, “Apakah Anda orang Armenia?” atau “Apakah Anda menjadi orang Armenia?” Namun hari ini pertanyaannya telah berubah. Karena orang percaya sering ditanyai apakah mereka Persia-Kristen (dan bukan Armenia) itu menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya selama berabad-abad, seseorang dapat dikenali sebagai Kristen tanpa terlihat oleh komunitas Persia yang lebih besar sebagai seorang pengkhianat bangsa Persia. Identitas baru ini sangatlah signifikan, menjadi saksi kehadiran sebuah gerakan berkembang biak-sendiri yang benar-benar pribumi. Telah lama dipercaya bahwa sebuah terobosan di antara orang-orang Persia bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat sekitar di Asia Tengah dan Timur Tengah. Hal ini sudah jelas terbukti menjadi peristiwa di Iran sendiri. Para misionaris Persia saat ini pergi keluar kepada masyarakat minoritas terdekat seperti Azeri, Luri, dan Kurdi, dengan pendanaan berasal langsung dari orang-orang percaya Persia sendiri.

Potensi untuk gerakan rakyat besar-besaran bagi Kristus di Iran belumlah sebesar ini sejak abad ke-4. Meskipun semua ini adalah alasan untuk bersukacita, adalah penting untuk mengingat bahwa Gereja Persia telah ada di sini sebelumnya. Seperti yang terjadi 1.600 tahun yang lalu, pemerintah mulai menanggapi dengan tegas untuk membendung gelombang gerakan luas ini. Meskipun saat ini gerakan ini sedang memasuki periode pencobaan yang baru, kali ini mereka memiliki jaringan orang percaya, gereja, dan pelayanan internasional yang kuat, berdiri siap membantu mereka.Sekarang mereka memiliki Alkitab dalam bahasa Farsi, lagu-lagu penyembahan yang dikontekstualisasikan, program pelatihan kepemimpinan dan siaran satelit. Dan yang terakhir namun bukan yang tidak penting, mereka memiliki janji Yesus, yang mengatakan, “Aku akan membangun gereja-Ku.” Tanpa diragukan lagi, gerakan Roh Kudus di Iran adalah bukti dari kenyataan gerakan yang tertinggi dan abadi.


Draf Buku "Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia -- Manual Pembaca" Edisi Keempat, Disunting oleh Ralph D. Winter, Steven C. Hawthorne. Hak Cipta terbitan dalam bahasa Indonesia ©2010 pada Perspectives Indonesia

... kembali ke atas