PERSPEKTIF
.co
christian
online
Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Diri Kami sebagai Pelayan

Dari Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia

Langsung ke: navigasi, cari

Draf Buku Perspektif


Pekerja Amerika Latin di Timur Tengah

Andres dan Angelica Guzman

Andres dan Angelica Guzman adalah pasangan Amerika Latin yang telah bekerja dalam profesi bantuan kemanusiaan dan pengembangan masyarakat selama 20 tahun. Mereka telah menjadi anggota dari beberapa organisasi sekular dan Kristen dalam hal bantuan kemanusiaan dan telah menulis banyak artikel dan buku.


Selama 15 tahun pekerjaan kemanusiaan kami di Timur Tengah, tim Amerika Latin kami mendapat kesempatan istimewa menyaksikan suatu gerakan bagi Yesus. Ini terjadi ketika teman-teman dan orang-orang terdekat yang kami mentori mengajarkan hidup dan pengajaran Yesus Kristus kepada ribuan orang di dalam kelompok suku mereka. Gerakan ini muncul, tidak semata hasil dari pekerjaan pemulihan dan pengembangan kami, tetapi juga melalui penerjemahan Alkitab, pembentukan kepemimpinan dan kehidupan yang berinkarnasi. Sebelum kami menyelesaikan studi medis kami, dan sebelum menikah, istri saya dan saya merasa tergerak oleh bagian dari Kitab Suci seperti Yesaya 49:6, “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” Membutuhkan waktu beberapa tahun bagi kami untuk menyadari panggilan kami untuk melayani kelompok-kelompok suku di bumi karena kami tahu tidak ada orang lain yang tertarik untuk pekerjaan ini. Kami tidak pernah mendengar tentang kelompok suku yang belum terjangkau dan sama sekali tidak tahu kalau Allah sedang bergerak di seluruh Amerika Latin untuk menggerakkan Gereja-Nya demi memenuhi Amanat Agung. Segera setelah pernikahan kami, kami pergi ke negara lain untuk mendapatkan pelatihan lintas budaya kami dan mulai bertanya kepada Allah ke mana kami harus melayani. Kami tahu kalau Allah tidak sedang memanggil kami untuk menjadi “misionaris” profesional, tetapi bergabung dengan Dia dalam misi-Nya menerangi dunia dengan melayani orang yang miskin, seraya hidup dan berjalan sebagai murid-murid Yesus. Kesempatan datang, dan setahun kemudian kami tiba di kota di mana kami akan mengawasi suatu proyek untuk menciptakan suatu sistem distribusi pasokan obat bekerja sama dengan dua organisasi kemanusiaan. Selain bekerja untuk mengusahakan pasokan obat secara tetap, kami menyiapkan sistem komputer untuk gudang utama dan juga untuk distribusi farmasi besar yang dijalankan oleh pemerintah melalui Menteri Kesehatan. Kami menciptakan formulir dan prosedur untuk digunakan dalam gudang dan toko-toko obat, dan kami melatih para staf mereka. Kami menyediakan umpan balik bagi perusahaan obat untuk menentukan distribusi obat yang tepat, memonitor perkembangan anak-anak sampai dengan menilai dampak program nutrisi dan melakukan survei mengenai vaksinasi. Kami mengembangkan program pelatihan bagi prosedur dalam perawatan, bedah, obat-obatan darurat, perawatan gigi dan penempatan pekerja kesehatan di desa. Selain berbagai proyek kesehatan, kami juga bekerja untuk menciptakan suatu pusat pendidikan bagi para janda dan wanita yang mengungsi karena perang dalam berbagai ketrampilan untuk bertahan hidup yang penting.

Hidup Inkarnasi
Kami melakukan semua ini bukan sekadar untuk menobatkan siapa pun atau menyediakan alasan tentang kehadiran kami. Sebaliknya, kami dimotivasi oleh kasih Allah dan kasih kepada sesama manusia, berdasarkan pribadi dan pengajaran Tuhan Yesus. Kami ingin menunjukkan bahwa kerajaan Allah sudah hadir di antara kita. Kami sungguh berharap mereka akan memperhatikan perbedaan dalam pelayanan kami, tetapi tidak ada syarat yang terkait dengan bantuan kami. Kami memiliki sebuah tim dari Amerika Latin dengan anggota-anggota dari Bolivia, Kolumbia, Kosta Rika, Meksiko dan seorang dokter medis Kanada yang menikah dengan salah satu orang Meksiko. Kami menghasilkan banyak teman: pejabat pemerintahan dan beberapa anggota keluarga mereka, para pengusaha, tetangga, pembantu bahasa dan anggota staf beserta keluarga mereka. Kami belajar banyak hal dari mereka: budaya mereka, kesahajaan mereka, penghormatan mereka terhadap orang yang lebih tua, praktik agama mereka, makanan mereka yang lezat, keramahan mereka, pakaian mereka yang indah, tarian mereka yang bersemangat dan pikiran mereka yang kreatif. Kami hidup di antara mereka sebagai murid Yesus―mampu bertahan tanpa dilumpuhkan oleh rasa takut yang mengikat banyak orang karena ketidakstabilan dan konflik yang terjadi di wilayah itu. Kami mampu hidup dengan sukacita di tengah ketegangan, kekurangan listrik dan sulitnya air. Kami berbagi dengan mereka lelucon kami, persahabatan kami yang tanpa syarat, ketenangan kami dari pergumulan religius untuk mengesankan Allah dan kemampuan kami untuk mendengar Allah. Kami berbicara kepada mereka tentang keyakinan kami akan penyembuhan supernatural dari Allah dan otoritas kami untuk mengusir, mengikat dan mengenyahkan kuasa kegelapan. Kami juga membagi kepastian kami mengenai kabar baik tentang pribadi dan pengajaran Yesus di mana kabar baik ini merupakan milik segala bangsa, setiap orang dari setiap suku, keluarga, latar belakang agama apa pun dan jenis kelamin serta semua kelas sosial.

Penerjemahan Alkitab
Kami juga mampu untuk membantu lembaga Alkitab menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa minoritas dari kelompok suku di wilayah kami dan mendorong pendistribusian Alkitab. Kami menemukan bahwa banyak pemimpin yang terpandang berbagi keyakinan yang sama dengan kami bahwa adalah hak setiap orang untuk mendapat kesempatan membaca Buku yang terhormat ini. Teman-teman M kami siap untuk menerima Alkitab, karena nabi mereka telah mendorong mereka untuk membaca kitab-kitab suci (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) yang sudah ditulis sebelum kitab suci mereka (AQ).

Sebuah Gerakan Baru
Di dalam semua kegiatan ini, beberapa teman kami memutuskan untuk menjadi pengikut Yesus. Sebagian (bukan didorong oleh kami) memutuskan untuk mengikuti Dia sebagai orang Kristen dan sebagian (melalui pilihan mereka sendiri) memutuskan untuk mengikut Yesus sambil tetap tinggal sebagai orang M secara religius. Sebagian besar memutuskan untuk tinggal di luar institusi agama yang sudah mapan, hanya menyebut diri mereka sebagai “orang percaya.” Gerakan orang percaya mengesankan kami dengan kecepatan gerakan ini berkembang dalam tahun-tahun pertama. Beberapa persekutuan bermunculan. Kami percaya ada banyak alasan penting bagi kejadian ini:

1. Mereka memiliki pengalaman melihat murid-murid Yesus yang nyata secara langsung; sebagian besar kelompok suku yang belum terjangkau di dunia tidak pernah melihatnya. Ini membantu mereka melihat keindahan pribadi dan pengajaran Yesus, tidak dikaburkan oleh pandangan yang popular tentang orang Kristen sebagai orang yang tidak bermoral, tamak, sombong dan membenci orang M. Kehidupan kami tidak sempurna, tetapi oleh anugerah Allah kami menjadi model bagaimana hidup sebagai murid Yesus, termasuk apa yang harus kami lakukan ketika kami gagal. Ketika mereka bertemu dengan murid-murid Yesus yang nyata namun tidak sempurna, mereka menjadi tertarik untuk mengenal Dia lebih jauh.

2. Tuhan Yesus memanifestasikan diri-Nya kepada banyak orang. Berkali-kali Tuhan sendiri campur tangan untuk memimpin orang-orang yang mencari Dia kepada diri-Nya. Dia menyatakan diri kepada mereka dalam mimpi dan menegaskan kebenaran yang telah mereka dengar. Mereka melihat penyembuhan langsung dan bertahap ketika kami berdoa bagi orang. Mereka mengalami penglihatan dan perlindungan supernatural.

3. Mereka memiliki kesempatan untuk mengerti bahwa komitmen kepada Kristus dan pertobatan budaya tidaklah sama. Kamilah yang dipertobatkan ke dalam budaya mereka, bukan sebaliknya. Kami selalu mendorong mereka tentang nilai-nilai dari kekayaan tradisi dan budaya mereka. Bahkan ketika mereka tidak terlalu yakin akan diri mereka dan masa depan mereka sebagai suatu kelompok suku, kami yakin, dan kami mendorong mereka untuk melayani kelompok suku dan kerabat keluarga mereka.

4. Mereka memiliki kesempatan untuk mengerti bahwa komitmen kepada Tuhan Yesus terbuka bagi semua orang dari berbagai latar belakang. Mereka terkejut melihat bahwa meskipun kami berasal dari latar belakang Kristen, kami pun harus menjadi murid Yesus sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Perjanjian Baru di Yohanes 8:30-31. Ini membantu mereka mengerti bahwa setiap orang dari latar belakang agama mana pun dapat datang menjadi pengikut Yesus dengan membaca, percaya dan menerapkan Perjanjian Baru, meminta Yesus untuk menjadi pembimbing mereka. Mereka melihat bahwa, terlepas dari apakah mereka memutuskan untuk tetap berada dalam komunitas religius mereka atau tidak, mereka dapat hidup sebagai pengikut-pengikut Yesus.

5. Mereka didorong untuk menjadi berkat dengan tetap berada dalam keluarga mereka, berbagian dalam semua peristiwa penting dalam kehidupan seperti pernikahan dan pemakaman. Kami mendorong mereka untuk dengan rindu membantu yang orang yang membutuhkan, menghormati otoritas, menjadi pekerja yang baik dan pemimpin yang baik dan dalam banyak cara, menghormati lingkaran keluarga dan kerabat mereka. Tentu, mereka juga menjadi berkat dengan membagikan anugerah pengenalan akan Allah di antara jejaring keluarga dan handai taulan mereka, dengan demikian tetap menjaga hubungan pribadi mereka yang sangat bernilai.

6. Sejak awal, mereka mengikut Tuhan Yesus, bukan kami. Mereka belajar untuk selalu bertanya, “Apa yang Alkitab katakan?” Kami mendorong mereka mempertanyakan pandangan kami dan tindakan kami untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan mereka melalui Roh Kudus, doa dan mempelajari Alkitab.

7. Kelompok inti dari orang-orang percaya membuat suatu komitmen yang serius untuk membagikan berkat tentang pribadi dan pengajaran Yesus kepada kelompok suku mereka. Orang-orang percaya ini menjadi pemimpin-pemimpin dari jaringan kelompok kecil yang tersebar di seluruh negara mereka.

Gerakan ini berkembang secara stabil, tetapi tidak secepat awalnya. Alasan utama dari perlambatan ini, menurut pandangan kami, adalah adanya kecenderungan dari beberapa pekerja untuk memperkenalkan berbagai praktik dan bentuk dari tradisi Kristen di Timur Tengah dan Eropa. Ini telah menyebabkan orang-orang percaya yang baru terdistraksi dari pengajaran inti yang berkuasa dari Perjanjian Baru. Faktor lain adalah pengaruh dari gereja-gereja Barat yang kaya dan akrab dengan media dan gereja-gereja di Timur yang cenderung kepada formalitas sehingga membuat beberapa pemimpin yang baik disibukkan dengan hal-hal lain.

Dimotivasi oleh Kasih
Seluruh gerakan ke arah Tuhan Yesus ini terjadi ketika kami sedang sibuk melakukan yang terbaik demi menyediakan upaya pemulihan dan pengembangan masyarakat dengan kualitas tinggi. Kami tidak memberi iming-iming demi pertobatan religius terjadi seperti mendistribusikan Alkitab atau buku-buku Kristen bersamaan dengan pasokan medis atau selimut kami, atau menunjukan Film Yesus setelah menjalankan sebuah operasi bedah. Kami melayani semua orang dengan cara yang sama, dimotivasi oleh kasih Tuhan Yesus kepada mereka dan mengikuti teladan-Nya dalam memberi makan, menyembuhkan dan memberkati semua orang tidak peduli apakah mereka akan mengikut Dia atau tidak. Dimotivasi oleh kasih ketimbang oleh strategi, kami tidak berprihatin bahwa orang bisa saja mengubah iman mereka karena mereka berharap mendapat keuntungan bagi diri mereka atau keluarga mereka. Sebagai hasilnya, kami bebas dari masalah yang berkembang dalam konteks yang lain, yang disebut petobat “beras Kristen” yang mengubah iman mereka mengikuti orang yang membantu mereka, mengharapkan keuntungan yang lebih dari orang yang membantu mereka tersebut. Kami tahu bahwa pendekatan kami terlihat kontroversial bagi sebagian orang. Di satu sisi beberapa orang akan mengatakan bahwa pendekatan kami mengabaikan urgensi menyajikan Injil kepada setiap orang. Tanggapan sederhana kami adalah kami mengikuti teladan Tuhan Yesus yang datang untuk melayani dan teladan Rasul Paulus yang senang menjadi “pelayan bagi semua orang.” Amanat Agung tidak membatalkan Perintah Terutama. Di sisi lain, sebagian orang akan menyalahkan kami karena menyebut nama Yesus kepada teman-teman kami, karena merasa bahwa hal itu mengompromikan pekerjaan kemanusiaan kami. Tetapi tidak ada pengikut Yesus yang sejati dapat tetap diam jika ditanya tentang sumber dari keberhasilan dalam hidup mereka, dan semua pekerjaan kemanusiaan memiliki motivasi filosofis yang secara tidak langsung tercermin dalam cara pekerjaan itu dilakukan. Jika kami melayani sesama manusia dan gagal mengakui sumber sejati dari pelayanan kami, maka kami sedang mengabarkan diri sendiri dan menerima pujian atas apa yang bukan milik kami. Kami menemukan keseimbangan yang tepat dalam 2 Korintus 4:5: “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.”


Draf Buku "Perspektif: Tentang Gerakan Orang Kristen Dunia -- Manual Pembaca" Edisi Keempat, Disunting oleh Ralph D. Winter, Steven C. Hawthorne. Hak Cipta terbitan dalam bahasa Indonesia ©2010 pada Perspectives Indonesia

... kembali ke atas